9 Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK), Diawali Sering Ingin Buang Air Kecil

9 Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK), Diawali Sering Ingin Buang Air Kecil

Saniyyah - detikHealth
Minggu, 19 Nov 2023 05:00 WIB
9 Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK), Diawali Sering Ingin Buang Air Kecil
Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih (ISK). Foto: Getty Images/iStockphoto/mi-viri
Jakarta -

Infeksi saluran kemih adalah gangguan pada organ-organ di sistem dan pembuangan air seni. Organ tersebut adalah ginjal, ureter, uretra, serta kandung kemih. Penyakit ini ditandai nyeri pinggang hingga sering buang air kecil.

Saluran kemih berfungsi menyalurkan urine untuk dikeluarkan oleh tubuh. Apabila organ ini mengalami infeksi, maka fungsi pembuangan urine akan terhambat. Sebab itu, penting untuk mengetahui gejala infeksi saluran kemih beserta penyebab, cara mengobati, dan mencegahnya.

Apa Itu Infeksi Saluran Kemih?

Dikutip dari Yankes Kemenkes RI, Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah kondisi ketika organ yang termasuk ke dalam sistem kemih mengalami infeksi. Organ yang dimaksud adalah ginjal, ureter, uretra, atau kandung kemih. Namun biasanya, infeksi saluran kemih terjadi di uretra dan kandung kemih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ginjal menyaring zat sisa dalam darah lalu mengeluarkannya dalam bentuk urine. Urine tersebut kemudian disalurkan melalui ureter menuju kandung kemih. Setelah ditampung di kandung kemih, urine akan dibuang ke luar tubuh melalui saluran yang disebut uretra.

Nah, infeksi saluran kemih terjadi ketika ada bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih melalui uretra. Jika tidak ditangani, bakteri tersebut akan berkembang biak di dalam kandung kemih dan dapat menyebabkan infeksi sampai ke ginjal.

ADVERTISEMENT

Menurut Urology Health, urine normal tidak mengandung bakteri dan aliran satu arah dapat membantu mencegah infeksi. Namun, bakteri dapat masuk ke urine melalui uretra dan naik ke kandung kemih.

Gejala Infeksi Saluran Kemih

Dikutip dari Cleveland Clinic, infeksi saluran kemih menyebabkan saluran kemih menjadi merah dan teriritasi. Gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Nyeri di bagian panggul, perut, atau punggung bawah
  • Adanya tekanan di bagian bawah panggul
  • Sering ingin buang air kecil
  • Nyeri saat buang air kecil (disuria)
  • Adanya rasa sakit dan terbakar pada organ intim saat buang air kecil
  • Warna urine keruh dan berbau busuk. Terkadang urine bisa tampak berwarna merah, merah muda, atau coklat yang menandakan adanya darah.
  • Demam dan menggigil
  • Mual dan muntah
  • Kelelahan (fatigue).

Apabila gejala yang dirasakan sangat mengganggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat mengetahui penyebab keluhan sehingga Anda akan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Dilansir dari Mayo Clinic, sistem kemih dirancang untuk mencegah masuknya bakteri. Namun, terkadang pertahanan tersebut bisa gagal.

Berdasarkan bagian yang terinfeksi, penyakit infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi dua, yaitu infeksi kandung kemih dan infeksi uretra. Keduanya memiliki penyebab yang berbeda.

1. Infeksi Kandung Kemih

Infeksi saluran kemih jenis ini biasanya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Bakteri ini ditemukan di saluran gastrointestinal (GI). Namun, infeksi kandung kemih juga dapat disebabkan oleh bakteri lainnya.

Wanita umumnya lebih berisiko mengalami infeksi kandung kemih, lantaran uretra terletak dekat dengan anus. Ini memudahkan bakteri di sekitar anus memasuki uretra dan berjalan menuju kandung kemih.

2. Infeksi Uretra

Infeksi uretra terjadi ketika bakteri GI menyebar dari anus ke uretra. Infeksi uretra dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti herpes, gonore, klamidia, dan mikoplasma. Hal ini bisa terjadi karena uretra wanita berada dekat dengan vagina.

Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih

Umumnya, wanita lebih berisiko mengalami infeksi saluran kemih daripada pria karena wanita memiliki uretra yang lebih pendek. Inilah yang membuat bakteri memiliki jarak tempuh yang lebih pendek untuk mencapai kandung kemih.

Meski demikian, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan seseorang rawan terserang infeksi saluran kemih. Dilansir dari Yankes Kemenkes RI, berikut ini faktor risiko infeksi saluran kemih.

  • Baru menjalani tindakan operasi pada saluran kemih
  • Penggunaan kateter urin untuk jangka panjang
  • Kelainan pada saluran kemih sejak lahir
  • Cedera pada saraf di sekitar kandung kemih sehingga menghambat pengeluaran urin.
  • Penyumbatan di saluran kemih
  • Daya tahan tubuh lemah
  • Menopause.

Pengobatan Infeksi Saluran Kemih

Antibiotik menjadi pengobatan pertama untuk infeksi saluran kemih. Namun, kondisi penderita dan jenis bakteri yang ditemukan dalam urin juga menentukan obat apa yang digunakan.

Mengutip dari Mayo Clinic, berikut ini obat-obatan yang umumnya digunakan untuk infeksi saluran kemih.

  • Trimethoprim dan sulfamethoxazole
  • Fosfomycin (Monurol)
  • Nitrofurantoin (Macrodantin, Macrobid, Furadantin)
  • Cephalexin
  • Ceftriaxone.

Selain menggunakan obat di atas, Anda juga dapat menerapkan pengobatan alami berikut untuk meredakan ketidaknyamanannya:

1. Minum banyak air, sebab air dapat membantu mengencerkan urine dan membuang bakteri.

2. Menghindari minuman yang berpotensi mengiritasi kandung kemih, seperti kopi, minuman beralkohol, kafein, dan jenis minuman ringan yang mengandung jus jeruk. Minuman tersebut dapat mengiritasi kandung kemih serta meningkatkan keinginan buang air kecil.

3. Menggunakan bantal pemanas ke perut untuk membantu mengatasi tekanan atau ketidaknyamanan kandung kemih.

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih

Menurut situs Yankes Kemenkes RI, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi saluran kemih, antara lain sebagai berikut:

  • Selalu membersihkan area kemaluan setelah buang air besar atau buang air kecil.
  • Menghindari menahan buang air kecil dan terburu-buru menyelesaikannya.
  • Memperbanyak minum air putih agar buang air kecil dapat lancar dan teratur.
  • Menghindari memakai produk pembersih kewanitaan yang mengandung parfum lantaran dapat berpotensi menyebabkan iritasi.

Itulah penjelasan mengenai gejala infeksi saluran kemih beserta penyebab, cara mengobati, dan mencegahnya. Semoga informasi ini dapat membantu.




(row/row)

Berita Terkait