Suhu yang dingin dapat mempengaruhi keadaan tubuh hingga muncul reaksi berbeda. Mulai kedinginan hingga muncul alergi, yang tanda-tandanya belum tentu sama pada setiap pasien.
Dikutip dari jurnal berjudul Urtikaria dalam Medical Profession Journal of Lampung (Medula) yang ditulis oleh Syalwa Meutia, dkk, alergi biasanya ditandai dengan munculnya bengkak berwarna kemerahan pada permukaan kulit dan terasa gatal.
Gejala Alergi Dingin
Beberapa gejala pada tulisan ini merujuk pada tanda-tanda yang muncul ketika reaksi alergi. Tanda serta kondisi yang memicul munculnya alergi belum tentu sama untuk setiap pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini beberapa gejala dari alergi dingin:
- Luka gatal sementara atau yang disebut biduran, pada area yang terpapar suhu dingin
- Reaksi yang semakin memburuk saat kulit menghangat
- Pembengkakan pada tangan ketika memegang benda dengan suhu dingin
- Pembengkakan pada bibir karena mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin
Terdapat pula reaksi tubuh yang parah ketika terpapar suhu dingin, seperti:
- Anafilaksis, yang dapat menyebabkan pingsan, jantung berdetak, dan pembengkakan tungkai atau badan
- Pembengkakan pada lidah dan tenggorokan, yang dapat membuat kamu menjadi sulit bernapas
Obat Alergi Dingin
Dikutip dari Cleveland Clinic, cara yang paling efektif untuk mengatasi alergi dingin adalah menghindari penyebabnya. Namun ada saatnya pasien terpapar penyebab alergi.
Jika reaksi alergi muncul, berikut pengobatan yang bisa diberikan:
1. Antihistamin
Histamin dapat memicu terjadinya gejala alergi. Oleh karena itu, obat antihistamin bertujuan untuk mengendalikan histamin. Obat ini dapat digunakan sebelum terpapar udara dingin. Tujuannya untuk mencegah reaksi alergi dan dapat mengendalikan reaksi alergi.
2. Omalizumab
Dikutip dari situs Mayo Clinic, terdapat studi yang menemukan bahwa mengonsumsi 150 hingga 200 mg omalizumab setiap 4 minggu efektif dalam mengobati alergi dingin yang tidak merespon antihistamin.
Jika kamu menderita alergi dingin karena masalah kesehatan yang mendasarinya, kamu membutuhkan obat ataupun perawatan lain untuk kondisi tersebut.
3. Desensitisasi
Desensitisasi biasanya dilakukan untuk menghilangkan kecemasan ataupun fobia. Namun, desensitisasi dapat dilakukan untuk pengobatan alergi dingin. Pengobatan ini hanya bisa dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis.
Upaya desensitisasi dilakukan dengan cara memberikan suhu yang semakin lama semakin dingin pada tubuh, namun harus dilakukan secara bertahap. Contohnya, kamu dapat mandi dengan menggunakan air dingin yang semakin lama semakin dingin.
Kamu juga harus melakukan ini ketika ada orang di sekitarmu untuk berjaga-jaga ketika kamu mengalami reaksi yang buruk. Desensitisasi dapat membantu tubuh untuk menyesuaikan diri dan mengendalikan reaksi terhadap dingin.
4. Suntikan epinefrin
Suntikan epinefrin dapat memperlambat reaksi alergi yang parah atau mengancam jiwa. Beberapa orang yang memiliki risiko mengalami reaksi alergi yang parah, misalnya anafilaksis. Pasien dapat membawa alat penyuntik epinefrin sendiri.
Tentunya, obat alergi dingin dikonsumsi sesuai resep dokter dan digunakan sesuai petunjuk pada kemasan. Jangan segan berkonsultasi ke dokter jika reaksi makin parah dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
(row/row)











































