Fakta-fakta Kematian Pasien Mpox 'Cacar Monyet' di Indonesia

Round Up

Fakta-fakta Kematian Pasien Mpox 'Cacar Monyet' di Indonesia

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 24 Nov 2023 06:00 WIB
Fakta-fakta Kematian Pasien Mpox Cacar Monyet di Indonesia
Ilustrasi Mpox. (Foto: Getty Images/JUN LI)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan RI pada Kamis pagi (23/11/2023) melaporkan satu pasien cacar monyet atau Mpox meninggal dunia. Pasien meninggal saat menjalani isolasi di rumah sakit.

Pasien tersebut diketahui berdomisili di DKI Jakarta. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan pemicu meninggalnya pasien adalah riwayat komorbid berat.

"Ada laporan satu kasus di RSCM meninggal, tapi bukan karena Mpox, tapi karena penyebab lain Ileus Obstruksi dan HIV positif dengan viral load yang sangat rendah," beber dr Maxi saat dihubungi detikcom Kamis (23/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasien juga belum pernah mendapat ARV," sambungnya.

Sempat Dirawat di Beberapa RS

ADVERTISEMENT

Spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Lie Khie Chen, SpPD-KPTI menjelaskan pasien Mpox ini sempat mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit sebelum akhirnya dirujuk ke RSCM.

Beberapa pekan sebelum dirujuk, pasien pria yang tidak disebutkan namanya ini mengalami masalah pencernaan. Pasien mengalami gangguan pada aliran usus dan membutuhkan tindakan operasi.

"Jadi saya bisa gambarkan, kami menerima rujukan, pasien sudah dirawat di RSPI Sulianti Saroso, dan sebelumnya juga pasien sempat berobat di RS lain," bebernya dalam konferensi pers Kamis (23/11).

"Ada sumbatan, sampai dirujuk ke RSCM, karena tidak bisa dilakukan di RS sebelumnya," terang dia.

NEXT: Punya Komorbid Berat

Kondisi pasien relatif stabil setelah menjalani operasi. Namun, akibat komorbid yang dimiliki relatif banyak disertai gejala Mpox dengan banyak lesi, pasien mengalami komplikasi.

dr Lie mengungkapkan komorbid itu yang memperberat kondisi pasien hingga akhirnya tidak tertolong.

"Karena komorbid lainnya, kondisi pasien, juga proses infeksi Mpox, lesi cukup banyak dan berat ini terjadi kondisi yang berkomplikasi sehingga artinya dalam perawatan dua minggu timbul komplikasi pada paru," beber dr Khie Chen.

"Sangat berat, kami sudah berupaya untuk mengatasi kondisi pasien yang sangat berat dan tidak bisa tertolong, upaya medis sudah dilakukan dan dimaksimalkan tetapi banyak komorbid lain," lanjutnya.

Seberapa Fatal Infeksi Mpox?

Meski dilaporkan satu kasus kematian, angka fatalitas Mpox diyakini tidak lantas meningkat. Hal ini dikarenakan kondisi setiap pasien berbeda, bergantung pada penyakit penyerta yang diidap.

Secara nasional tercatat hingga Selasa (22/3), 57 orang teridentifikasi positif Mpox di Indonesia. Pasien Mpox didominasi domisili DKI Jakarta yakni 42 pasien, diikuti Provinsi Banten dengan catatan 6 kasus, Jawa Barat mencapai 6 kasus, Jawa Timur 2 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.

"100 persen kasus berjenis kelamin laki-laki, dengan rentang usia terbanyak pada kelompok 30-39 tahun diikuti rentang usia 25-29 tahun, memiliki perilaku seks banyak pasangan dan berganti-ganti pasangan dengan orientasi seksual terbanyak Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL)," jelas Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI dr Farchanny dalam kesempatan yang sama.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)
Pasien Mpox Meninggal
9 Konten
Belakangan pemerintah melaporkan satu kasus Mpox meninggal dunia. Bagaimana awal mulanya? Begini penjelasan Kemenkes RI.

Berita Terkait