Curhat Ortu di China Anaknya Kena Pneumonia 'Misterius', Seperti Apa Kondisinya?

Jakarta -

China kembali melaporkan kasus pneumonia 'misterius' yang kali ini menyerang anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ikut menyoroti laporan tren kenaikan kasus yang dikhawatirkan, terjadi akibat kemunculan virus atau patogen baru tidak biasa.

Lonjakan kasus pneumonia yang belum diketahui penyebab pastinya ini memicu padatnya fasilitas kesehatan di China. Salah satunya terjadi di Rumah Sakit Anak Capital Institute of Pediatrics di Beijing.

Dikutip dari The Sun, terlihat kerumunan orang tua dan anak-anak yang terlihat memakai pakaian musim dingin. Salah satu oran tua mengatakan bahwa putranya yang berusia sembilan tahun mengalami batuk dan menderita pneumonia mikoplasma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu merupakan sebuah patogen yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan, kelelahan, dan demam.

"Baru-baru ini banyak sekali anak-anak yang tertular penyakit ini. Tentu saja itu membuatku khawatir," ungkap orang tua yang tidak disebutkan namanya itu.

Orang tua lainnya, Li Meiling (42), membawa putrinya yang berusia delapan tahun ke rumah sakit. Ia mengatakan anaknya itu menderita jenis pneumonia yang sama.

"Saat ini, banyak anak seusianya yang menderita penyakit ini," tambahnya.

Seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Beijing, Dr Hua Shaodong, mengatakan sejumlah pasien mengalami kasus yang parah. Namun, hanya ada sedikit kasus kritis.

Menurutnya, sejauh ini tidak ada laporan kematian yang terkait dengan kasus pneumonia 'misterius' ini.

"Rata-rata hari di rumah sakit untuk pasien rawat inap adalah sekitar tujuh hingga 14 hari," jelas Dr Shaodong.

Sebelumnya, pada 21 November ProMed, database pengawasan besar yang memantau wabah penyakit, mengeluarkan peringatan mengenai kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di China utara.

WHO mengatakan tidak jelas apakah laporan ProMed terkait dengan konferensi pers pihak berwenang dan pihaknya sedang mencari klarifikasi. Melihat kondisi itu, WHO mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan, termasuk mendapatkan vaksinasi, menjaga jarak dari orang sakit dan memakai masker.