Seorang pria lanjut usia di Singapura nekat membakar kasurnya setelah percaya melihat kutu busuk. Awalnya ia menyemprotkan kasurnya dengan insektisida untuk membunuh kutu tersebut. Namun cara tersebut disebutnya tak membuahkan hasil, hingga ia memilih cara membakar kasur untuk membasmi serangga tersebut.
Api yang dia nyalakan justru membakar unit apartemen tempat tinggalnya, asap membumbung hingga ke lantai atas dan menyebabkan kematian seorang pekerja rumah tangga.
Dikutip dari South China Morning Post, kejadian ini terjadi pada 29 Januari tahun lalu saat Pria bernama Chia Gek Yong itu terbangun dari tempat tidurnya di ruang tamu unitnya di lantai 10. Ia juga tinggal bersama empat penghuni lainnya di apartemen tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelahnya, pria 73 tahun itu percaya melihat kutu busuk di tempat tidurnya. Ia langsung mengambil beberapa kaleng insektisida dan menyemprot kasurnya. Akan tetapi, Chia mengklaim kutu busuk tersebut masih belum mati hingga memutuskan menggunakan beberapa korek api untuk membakar kasurnya.
Saat api mulai menjalar, Chia mencoba menggunakan air untuk memadamkan api, tetapi tidak berhasil. Ia kemudian meninggalkan apartemennya.
Empat penghuni rumah lainnya terbangun karena asap dan segera mengevakuasi diri unit tersebut. Salah satu dari mereka pergi ke kedai kopi terdekat dan mengambil alat pemadam api untuk mencoba memadamkan api, namun dia tidak berhasil karena api mulai melalap seluruh unit.
Polisi dan petugas Pasukan Pertahanan Sipil Singapura segera tiba dan mengevakuasi seluruh blok. Namun dalam proses evakuasi, petugas pemadam kebakaran menghadapi dua kendala yakni penghuni unit telah menimbun berbagai barang yang menyebabkan api semakin membesar, dan juga terjadi kebocoran gas.
Chia kemudian mengaku kepada petugas polisi di lokasi kejadian bahwa dialah yang menyalakan api. Dia ditangkap pada hari yang sama.
Menyebabkan Kematian Pekerja Rumah Tangga Usia 48 Tahun
Asap kobaran api semakin tebal dan merembet ke unit di atasnya. Petugas pemadam kebakaran pun harus masuk ke unit lantai 11 yang terkunci setelah mereka diberitahu adanya penghuni yang tidak diketahui keberadaannya.
Mereka menemukan seorang perempuan, pekerja rumah tangga berusia 48 tahun bernama Koimatun Achmad Ali. Ia tidak sadarkan diri di kamar sebelah unitnya dan langsung dibawa ke rumah sakit dalam keadaan hidup. Akan tetapi, nasib berkata lain, ia meninggal beberapa jam kemudian sekitar pukul 22.30.
Laporan otopsi yang dilakukan oleh Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura menyatakan bahwa penyebab kematiannya adalah karena menghirup asap.
NEXT: Chia mengidap bipolar
Di sisi lain, laporan psikiater tertanggal 10 Maret tahun ini menyatakan bahwa Chia mengidap gangguan bipolar jangka panjang dan telah mencari pengobatan dari Institut Kesehatan Mental sebelum melakukan pelanggaran.
Dinyatakan juga bahwa perilaku Chia pada saat kejadian itu tidak biasa dan tindakannya merupakan bagian dari episode maniknya, yang mengarah pada perilaku impulsif dan berbahaya.
Chia menangis saat mengaku bersalah pada hari Rabu (25/1) karena menyebabkan kematian dengan tindakan gegabahnya. Dia kemudian diadili di pengadilan pada 11 September 2023 untuk menjalani hukuman.
Isaac menambahkan bahwa Chia telah mengidap gangguan bipolar sejak usia sangat muda dan tidak ada dugaan bahwa dia menyalakan api secara khusus untuk menyakiti korbannya. Imbas perbuatannya, Chia dipenjara hingga lima tahun, didenda, atau keduanya.











































