Peristiwa langka dialami oleh seorang pria di Missouri, Amerika Serikat, yang ususnya dihinggapi oleh lalat. Hal tersebut diketahui saat dirinya menjalani pemeriksaan rutin kanker usus besar. Kondisinya membuat para dokter bingung karena tak jelas bagaimana lalat tersebut bisa hinggap di ususnya.
Meskipun demikian, kasus tersebut bukanlah satu-satunya temuan hewan hidup di dalam tubuh pasien. Sejumlah literatur medis juga telah mencatat beberapa kasus serupa.
Berikut di antaranya di kutip detikcom dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecoa di dalam Usus Pasien
Dokter menemukan kecoa pada pasien kanker kolorektal wanita berusia 52 tahun saat menjalani prosedur kolonoskopi. Serangga itu ditemukan saat dokter ingin memeriksa usus besarnya.
Tak lama kemudian, kecoa itu dikirim ke laboratorium untuk diidentifikasi dan ditemukan bahwa serangga tersebut termasuk hama rumah tangga biasa. Diduga wanita tersebut mungkin secara tidak sengaja memakan kecoa yang masuk ke dalam makanannya.
"Kulit luar kecoa yang keras 'mungkin resisten terhadap sistem pencernaan manusia," kata dokter dari Albert Einstein Medical Center di Philadelphia, Pennsylvania, dikutip dari Daily Mail.
Kecoa tersebut kemungkinan besar terbawa ke dalam usus karena tidak sengaja menginsumsi makanan yang terkontaminasi. Tak hanya itu, ada juga kasus kecoa lain yang ditemukan di usus besar seorang wanita berusia 51 tahun pada 2010.
Serangga itu berukuran kurang dari satu sentimeter dan terdapat zat hijau encer yang menempel di kakinya. Dokter mencoba menghilangkan kecoa tersebut dengan hati-hati, akan tetapi serangga itu tetap hancur.
Wanita tersebut diketahui memiliki riwayat skizofrenia namun tidak dapat mengingat dengan jelas apakah dia sengaja atau tidak memakan kecoa tersebut. Ia juga menyangkal adanya riwayat pica, suatu kondisi mental ketika seseorang secara kompulsif menelan benda-benda bukan makanan.
Dokter mengatakan penjelasan yang paling masuk akal adalah pasien secara tidak sengaja menelan serangga tersebut saat memakan jeruk nipis Jell-O, yang ia konsumsi sesaat sebelum prosedur.
NEXT: Ada Seekor Kepik di Usus
Kepik di Usus Besar
Selain kecoa dan lalat, seekor kepik juga ditemukan di usus besar selama pemeriksaan kolonoskopi pada seorang pria berusia 59 tahun dari Columbia, Missouri.
"Meskipun memakan serangga jarang terjadi, hal ini dapat terjadi saat tidur," kata dokter dari Universitas Missouri.
Malam sebelum kolonoskopi, pria tersebut harus minum satu galon polietilen glikol, obat pencahar yang digunakan untuk mengosongkan usus sebelum prosedur. Hal ini mungkin membantu serangga tersebut keluar dari enzim pencernaan di lambung dan usus kecil bagian atas.
Semut Mati di Usus Pasien
Kemudian pada tahun 2009, seorang pria berusia 66 tahun dari Portland, Oregon, ditemukan memiliki seekor semut mati utuh di usus besarnya.
Pria tersebut mengatakan kepada dokter bahwa dua hari sebelum kolonoskopi, dia makan beberapa piring salad kentang dan sayap ayam saat piknik keluarga di taman tepi sungai.
"Agaknya, ini adalah vektor mati bagi semut malang tersebut," kata dokter dari Portland Veterans Affairs Medical Center.
Ngegat Utuh di Usus Pasien
Seekor ngengat utuh ditemukan di usus besar seorang pria berusia 55 tahun di Tampa, Florida. Pada tahun 2013, pertama kalinya seekor ngengat ditemukan di dalam saluran pencernaan.
Ngengat tampak putih di foto karena asam lambung telah menghilangkan sisiknya, yang merupakan tempat sebagian besar pigmentasi ditemukan.
"Panjangnya 6mm dan lebar sayap 12mm," tulis peneliti.
Meskipun konsumsi ini tidak menimbulkan dampak besar bagi pasien, hal ini cukup jarang terjadi dan bahkan mungkin mengejutkan bagi ahli endoskopi. Masih menjadi misteri bagaimana serangga itu sampai di sana, tapi bisa jadi hal itu disebabkan oleh selada yang terkontaminasi yang dimakan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan beberapa pasien yang mengalami tidak mengalami gejala apa pun. Namun ada pula yang mengalami sakit perut, muntah, dan diare.











































