Fakta-fakta Kanker Paru Stadium 4 yang Diidap Kiki Fatmala Sebelum Meninggal

Round Up

Fakta-fakta Kanker Paru Stadium 4 yang Diidap Kiki Fatmala Sebelum Meninggal

Averus Kautsar - detikHealth
Sabtu, 02 Des 2023 06:00 WIB
Jakarta -

Aktris senior Kiki Fatmala meninggal dunia di usia 56 tahun pada Jumat (1/12/2023). Kabar ini diketahui langsung dari akun Instagram pribadi sang aktris.

"Dengan kesedihan mendalam dan hati yang berat, kami ingin mengumumkan berpulangnya yang tercinta Kiki Fatmala, yang bukan hanya orang terkasih keluarga kami, tetapi juga sahabat yang dikenal oleh banyak orang," tulis informasi tersebut yang dilihat detikcom.

"Kiki Fatmala meninggal dunia pada 1 Desember 2023 pada usia 56 tahun, karena komplikasi akibat kanker," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada akhir tahun 2021, Kiki Fatmala sempat menceritakan diagnosis kanker paru-paru stadium empat yang diidapnya. Untuk menjaga kondisinya, ia harus menjalani radioterapi, kemoterapi, dan terapi imun.

Melalui akun Instagram-nya, ia juga sempat membagikan cerita proses pengobatan yang dijalaninya. Kiki sempat menjalani proses pengobatan kanker di sebuah rumah sakit di Singapura.

ADVERTISEMENT

Kanker Paru Kerap Ketahuan di Stadium Lanjut

Seperti dengan penyakit kanker lainnya, stadium kanker paru-paru ditentukan oleh seberapa luas penyebaran sel kanker yang ada pada organ tubuh tertentu. Namun, kanker paru umumnya baru diketahui setelah stadium lanjut.

Kondisi ini membuat kasus kanker paru-paru termasuk salah satu yang tertinggi.

"Semua penyakit kanker yang solid, itu dibedah dan bisa sembuh, hanya saja 80 persen ketemu stadium lanjut," ujar Prof dr Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K), Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam temu media di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).

dr Elisa menjelaskan pada stadium empat, kanker paru-paru sudah bermetastasis atau menyebar ke organ lainnya, misalnya seperti otak, hati, hingga ke tulang.

"Pengobatan untuk kanker paru itu bisa bedah, bisa radioterapi, bisa kemoterapi, bisa terapi target, bisa imunoterapi. Tidak semua orang sama pilihannya," ujar dr Elisna.

Faktor Risiko Kanker Paru-paru

Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, kanker paru terjadi ketika pertumbuhan sel kanker tak terkendali di dalam jaringan paru-paru. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi seseorang mengidap kanker paru-paru:

  • Kebiasaan sering merokok atau terpapar asapnya.
  • Usia tua di atas 50 tahun.
  • Faktor genetik atau adanya riwayat kanker paru pada keluarga.
  • Faktor karsinogen misalnya dari zat kimia, radiasi, virus, hormon, dan iritasi kronis.
  • Faktor gaya hidup yang tidak sehat.
  • Polusi udara lingkungan sekitar buruk.

Gejala Kanker Paru-paru Tak Selalu Batuk

dr Elisna menambahkan bahwa gejala dari kanker paru-paru tidak selalu batuk. Ia menuturkan bahwa pada sebagian kasus kanker paru, pasien tidak dapat mengalami gejala apapun sampai kondisinya semakin parah. Gejala batuk umumnya terjadi apabila kanker berada di dekat jalan napas.

"Tidak semua kanker paru akan batuk," kata dr Elisna.

Berikut ini adalah beberapa gejala kanker paru-paru yang tidak boleh diabaikan. Apa saja ya?

  • Batuk tidak berhenti hingga batuk berdarah.
  • Merasakan sesak napas dan asma.
  • Suara menjadi serak.
  • Muncul nyeri pada bagian dada.
  • Rasa sakit seluruh tubuh.
  • Muncul pembengkakan pada muka atau leher.
  • Kelelahan.
  • Infeksi seperti bronkitis dan pneumonia.
Halaman 2 dari 2
(avk/kna)

Berita Terkait