Singapura hingga Malaysia melaporkan kembali peningkatan kasus COVID-19. Kasus tercatat melonjak hingga dua kali lipat, sampai 50 persen lebih banyak dari laporan pekan sebelumnya.
Singapura mencatat lebih dari 20 ribu kasus dalam sepekan, sementara Malaysia melaporkan angka lebih rendah yakni di 3 ribu kasus pada periode yang sama. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku tren peningkatan COVID-19 juga dilaporkan di Indonesia.
Meski tidak merinci angka pasti, pemerintah meyakini total kasus tidak lebih banyak dari yang tercatat di dua negara tersebut. Situasi COVID-19 di RI juga dipastikan Menkes masih dalam tahap terkendali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga melihat ada kenaikan, cuma kan memang bagusnya, kita masih ada vaksinasi, kalau itu divaksin, kita seharusnya bisa bagus," terang dia saat ditemui detikcom di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (4/12/2023).
Meski kasus konfirmasi terpantau meningkat, laporan pasien yang membutuhkan perawatan di RS masih relatif rendah.
"Untuk yang masuk RS kita nggak melihat (peningkatan). Memang ada peningkatan dari yang kena, tapi karena imunitasnya sudah bagus, dengan vaksinasi jadi bagus."
Menkes mengimbau masyarakat yang belum divaksinasi atau menerima vaksin booster terakhir dalam kurun waktu enam bulan hingga satu tahun, untuk kembali melanjutkan booster demi meningkatkan kekebalan tubuh.
Terlebih, vaksin COVID-19 masih bisa diakses secara gratis.
"Saya imbau masyarakat yang belum divaksinasi, atau sudah lama vaksinasinya, mumpung sampai Desember ini kan masih gratis, ya itu dimanfaatkan saja," pungkasnya.
(naf/kna)











































