Apa Itu Sindrom Tourette? Ini Gejala dan Penyebabnya

Apa Itu Sindrom Tourette? Ini Gejala dan Penyebabnya

ilham fikriansyah - detikHealth
Senin, 04 Des 2023 13:45 WIB
Apa Itu Sindrom Tourette? Ini Gejala dan Penyebabnya
Foto: Getty Images/ricochet64
Jakarta -

Sindrom tourette adalah suatu gangguan di mana seseorang dapat melakukan gerakan tubuh atau mengucapkan sesuatu di luar kendali. Kondisi ini menyebabkan pengidapnya dapat bergerak atau berbicara apapun tanpa bisa dikontrol oleh dirinya sendiri.

Lantas, seperti apa gejala yang muncul dan penyebab munculnya sindrom tourette? Simak pembahasannya di sini.

Pengertian Sindrom Tourette

Dilansir Mayo Clinic, sindrom tourette adalah suatu kelainan yang menyebabkan pengidapnya melakukan gerakan tubuh berulang kali (tics) atau mengucapkan sesuatu di luar kendali dirinya. Gangguan ini tak hanya muncul sekali, namun bisa sampai berkali-kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada umumnya, sindrom tourette muncul pada usia 2-15 tahun dengan rata-rata kasus terjadi di usia sekitar 6 tahun. Kelainan ini 3-4 kali lebih rentan menyerang pada laki-laki daripada wanita.

Gejala Sindrom Tourette

Pasien yang mengidap sindrom tourette umumnya mengalami gejala umum seperti melakukan gerakan berulang kali yang sulit dikontrol. Selain itu, pengidapnya juga dapat mengucapkan hal-hal yang tak bisa dikendalikan.

ADVERTISEMENT

Perlu diketahui, gerakan berulang kali (tics) dibedakan menjadi dua jenis, yakni tics sederhana (simple tics) dan tics kompleks (complex tics). Apa perbedaannya? Simak di bawah ini.

  • Simple tics: pengidapnya akan melakukan sejumlah gerakan tubuh secara tiba-tiba dan berulang kali namun dalam waktu yang singkat.
  • Complex tics: pengidapnya akan mengalami gangguan dengan pola gerakan yang berbeda-beda dan terkoordinasi. Selain itu, tics kompleks juga melibatkan otot-otot pada tubuh.

Lalu, tics juga melibatkan gerakan (motor tics) atau suara (vocal tics). Simak penjelasannya berikut ini.

1. Motor Tics

Gejala motor tics pada pengidap sindrom tourette dibagi menjadi dua, yakni simple motor tics dan complex motor tics. Berikut perbedaan gejalanya:

Simple motor tics

  • Mengedipkan mata
  • Geleng-geleng kepala
  • Mengangkat bahu
  • Menggerakan mulut.

Complex motor tics

  • Melompat
  • Melangkah dalam pola tertentu
  • Memutar badan
  • Menekuk badan
  • Meniru gerakan dari suatu objek
  • Menyentuh atau mencium suatu benda.

2. Vocal Tics

Sama halnya seperti motor tics, gejala pada vocal tics dibedakan antara simple tics dan complex tics. Berikut gejala yang dialami oleh pengidapnya:

Simple vocal tics

  • Batuk
  • Mendengkur (ngorok)
  • Berdahak
  • Bersuara seperti binatang, misalnya anjing yang menggonggong.

Complex vocal tics

  • Mengucapkan kata-kata yang vulgar dan kasar
  • Mengulang perkataan sendiri berkali-kali
  • Mengulang perkataan orang lain.

Sebagai informasi, pasien yang mengalami gejala motor tics atau vocal tics biasanya turut merasakan sensasi tertentu pada tubuh, seperti rasa gatal, kesemutan, atau tegang. Sensasi tersebut perlahan akan hilang setelah gejala tics muncul.

Penyebab Sindrom Tourette

Mengutip situs Centers Disease Control and Prevention, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab dari sindrom tourette. Meski begitu, kelainan ini diyakini dapat disebabkan oleh gen yang diturunkan dari orang tua.

Selain itu, penyebab lain seseorang mengalami sindrom tourette karena adanya kelainan pada zat kimia otak (neurotransmitter) serta pada bagian struktur atau fungsi basal ganglia.

Cara Mengobati Sindrom Tourette

Pengobatan dapat dilakukan untuk mengurangi sindrom tourette yang cukup parah hingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pengobatan tersebut juga dapat digunakan untuk mencegah kondisi lain, seperti ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder) dan OCD (Obsessive compulsive disorder).

Perlu diingat, pengobatan ini tak langsung menghilangkan sindrom tourette sepenuhnya. Namun, dengan dilakukan pengobatan maka dapat membantu pasien untuk mengurangi sindrom tourette.

Selain itu, pasien juga bisa melakukan terapi perilaku. Hal ini dapat membantu pasien dalam mengurangi gejala tics, tingkat keparahan tics, dan dampak tics untuk kesehatan. Apabila sindrom tourette sudah semakin parah, sebaiknya segera hubungi dokter.

Itu dia penjelasan mengenai sindrom tourette, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.




(ilf/fds)

Berita Terkait