Asam folat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan selama masa kehamilan. Mengonsumsi asam folat sangat penting sebelum dan selama kehamilan.
Manfaat asam folat saat hamil yakni untuk perkembangan organ bayi yang sedang dalam kandungan. Folat juga membantu mencegah cacat pada otak dan tulang belakang.
Mengonsumsi asam folat sebelum hamil dapat membantu mencegah cacat lahir termasuk cacat tabung saraf yang serius seperti spina bifida, encephalocele (jarang), dan anencephaly.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penelitian menunjukkan bahwa pemberian asam folat dapat menurunkan kadar homosistein yang berdampak pada penurunan risiko gangguan pembentukan saraf janin hingga 87 persen," terang Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dr Ilham Utama Surya, SpOG kepada HaiBunda.
Konsumsi asam folat harus dimulai sedini mungkin, bahkan sejak trimester pertama. Dosis yang disarankan adalah 400 mikrogram per hari. Manfaatnya untuk pembentukan DNA dan perkembangan otak serta saraf janin dalam kandungan.
Kapan harus mengonsumsi asam folat?
Cacat lahir bisa terjadi pada 3-4 minggu pertama kehamilan. Jadi, penting untuk mengonsumsi folat dalam tahap awal kehamilan ketika otak dan sumsum tulang belakang bayi berkembang.
CDC merekomendasikan agar wanita mulai mengonsumsi asam folat setiap hari setidaknya selama sebulan sebelum hamil dan setiap hari saat hamil. Namun, CDC juga menganjurkan agar semua wanita usia subur mengonsumsi asam folat setiap hari.
Untuk aturan mengonsumsi asam folat, bisa langsung dikonsultasikan ke dokter ya. Jangan sampai berlebih dan kurang karena bisa menyebabkan efek samping. Seperti mual, kembung, hilangnya nafsu makan, rasa tidak enak di mulut yang cenderung pahit, gangguan tidur, dan mood swing yang sangat drastis.
Manfaat asam folat bagi ibu hamil dan janin
1. Menurunkan risiko cacat jantung bawaan
Dalam tinjauan di Scientific Reports tahun 2015, suplementasi asam folat secara signifikan dapat mengurangi risiko cacat jantung bawaan bayi baru lahir.
American Heart Association (AHA) mengatakan bahwa cacat jantung bawaan terjadi ketika jantung atau pembuluh darah tidak berkembang secara normal sebelum lahir. Hal tersebut dapat mempengaruhi dinding interior jantung, katup jantung, atau arteri, dan vena jantung.
2. Mengurangi risiko keguguran
Konsumsi asam folat juga dikaitkan dengan peurunan risiko keguguran di awal kehamilan. Studi menemukan, kekurangan asam folat dikaitkan dengan peningkatan hingga 50 persen risiko keguguran dini.
3. Menurunkan risiko preeklamsia
Dalam studi yang dilakukan pada tahun 2018, mengonsumsi asam folat terbukti bisa mencegah preeklamsia. Ibu hamil disarankan mengonsumsi asam folat yang rutin untuk mencegah kondisi tersebut.
(kna/kna)











































