Soal Wabah Pneumonia di China, Sandiaga Uno Sebut RI Masih 'Aman'

Soal Wabah Pneumonia di China, Sandiaga Uno Sebut RI Masih 'Aman'

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 05 Des 2023 14:16 WIB
Soal Wabah Pneumonia di China, Sandiaga Uno Sebut RI Masih Aman
Menparekraf Sandiaga Uno (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pihaknya terus memantau ketat dan melakukan koordinasi dengan Kemenkes RI dalam menyikapi wabah pneumonia, penyakit yang memicu lonjakan kasus di China beberapa waktu belakangan.

Ia juga menyebut, sampai saat ini Indonesia mewaspadai kasus pneumonia di China. Kabar baiknya, tidak ada laporan lonjakan kasus seperti yang dilaporkan beberapa negara.

"Tadi pertama-tama kita memantau secara ketat beberapa kasus mengenai penyebaran penyakit, baik pneumonia di China baik beberapa kasus di negara lain," imbuhnya dalam acara The Weekly Brief With Sandi Uno, dikutip Selasa (5/12/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi per hari ini, hasil koordinasi kita dengan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa posisi kita masih terkendali," imbuhnya lagi.

Selain pneumonia, Sandiaga juga menyebut pihaknya tengah melakukan pemantauan secara ketat terkait demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia dan COVID-19 yang belakangan tengah marak di Singapura, bahkan memicu kasus infeksi naik dua kali lipat pada periode 19-25 November 2023.

ADVERTISEMENT

Ia mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan, salah satunya dengan melakukan vaksin rutin.

"Hasil diskusi saya dengan Perkedwi (persatuan dokter-dokter wisatawan) menyatakan bahwa yang saat ini yang tengah dipantau ini, yaitu dengue (DBD) oleh karena itu didorong kegiatan vaksin. Dan ini didorong dengan kegiatan vaksin," ucapnya lagi.

"Jadi per hari ini, penyakit tersebut yang berkaitan dengan penyebaran termasuk yang di Singapura ini kita pantau, dan ini harus menjadi kewaspadaan kita yang meningkat," imbuhnya.

Sebelumnya, peningkatan penyakit pneumonia secara nasional pertama kali dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada 13 November 2023, menurut WHO.

China mencatat terdapat 205 klaster influenza dalam seminggu yang dimulai pada 13 November, dibandingkan 127 klaster pada minggu sebelumnya. Pasien mengeluhkan gejala seperti demam, kelelahan dan batuk, tetapi hingga saat ini tidak ada laporan kematian.

Komisi Kesehatan Nasional China mengaitkan peningkatan infeksi penyakit pernapasan dengan peredaran patogen yang diketahui, terutama influenza, serta pneumonia mikoplasma, virus pernapasan syncytial, rhinovirus, adenovirus, serta COVID-19.

Faktor lain yang berkontribusi pada penyebaran virus adalah datangnya musim dingin, yang tahun ini merupakan musim dingin pertama di China sejak negara itu mencabut kebijakan nol COVID, hampir setahun yang lalu.




(suc/naf)

Berita Terkait