Penyakit pneumonia yang muncul dengan karakteristik 'misterius' di kalangan anak-anak di China menimbulkan kekhawatiran serius. World Health Organization (WHO) mencatat peningkatan kasus pneumonia pada saluran pernapasan bagian bawah, menambah keprihatinan terhadap kesehatan global.
Menurut WHO, pneumonia dapat menyebabkan infeksi akut pada saluran pernapasan bagian bawah, menyebabkan cairan, lendir, atau nanah mengisi area tersebut. Kondisi tersebut membuat penderita mengalami kesulitan bernapas.
Sebagai respons kekhawatiran tersebut, Kementerian Kesehatan Indonesia mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu menyatakan surat edaran ini bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran pneumonia di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chief of Medical Halodoc dr. Irwan Heriyanto mengungkapkan peran orang tua diperlukan untuk melindungi anak-anak dari ancaman pneumonia yang berbahaya tersebut.
"Pneumonia yang diakibatkan Mycoplasma Pneumoniae banyak menjangkit banyak anak-anak. Orang tua perlu lebih memperhatikan kondisi anak-anak di masa ini, karena anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang dan rentan terhadap penyakit ini. Apabila anak-anak mengalami gejala, orang tua dapat konsultasi dengan dokter," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/12/2023).
Dengan demikian, penting untuk mengetahui gejala, langkah-langkah pencegahan atau penanganan serta deteksi dini terhadap penyakit pneumonia. Dilansir dari KidsHealth, anak-anak yang mengidap pneumonia akan mengalami demam, batuk, dan panas dingin. Kemudian, gejala pernapasan cepat, bersama dengan suara mendengus saat bernapas. Anak yang terkena pneumonia mungkin juga terlihat sedang berusaha keras untuk bernapas, disertai dengan kemungkinan muntah.
Pencegahan pneumonia pada anak-anak melibatkan deteksi dini, dan ini dapat dilakukan melalui konsultasi online dengan dokter spesialis anak menggunakan fitur chat dokter di Halodoc.
"Di Halodoc, kami bermitra dengan dokter-dokter spesialis anak maupun paru-paru yang dapat membantu pengguna yang ingin mengkonsultasikan keluhan kesehatannya maupun keluarganya. Selain itu, kami juga memiliki layanan Home Lab dan Vaksinasi yang bermitra dengan mitra strategis untuk menyediakan vaksin flu hingga vaksin pneumonia PCV guna menjaga daya tahan tubuh anak-anak. Sehingga, proteksi dini si kecil semakin lengkap dan terpenuhi dengan baik," ujar dr. Irwan.
Melansir dari laman Halodoc, Anda dapat melakukan berbagai langkah-langkah sederhana sebagai bentuk pencegahan, yaitu:
Tutupi mulut dan hidung dengan tisu saat batuk dan bersin
Rutin mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir
Sebaiknya anak mendapatkan vaksin untuk mencegah infeksi virus dan bakteri (vaksin flu, vaksin pneumonia PCV)
Vaksin pneumonia PCV dapat melindungi tubuh dari infeksi pneumonia atau pneumokokus yang bisa menyebabkan masalah serius pada tubuh. Jenis vaksin pneumonia PCV direkomendasikan untuk bayi maupun orang dewasa. Vaksin ini juga dianjurkan untuk orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah, lansia, pasien yang lama dirawat di rumah sakit, dan individu yang berencana untuk bepergian.
Melalui layanan Home Lab & Vaksinasi di aplikasi Halodoc, layanan vaksin pneumonia PCV dapat dimanfaatkan secara aman dan privat, dimana dokter dapat langsung datang ke kediaman pengguna dan layanan ini dapat dipesan untuk hari yang sama. Untuk bayi, dosis pertama diberikan pada usia 2 bulan, dosis kedua pada usia 4 bulan, dosis ketiga pada usia 6 bulan, dan dosis booster keempat pada usia 1 tahun. Sedangkan untuk orang dewasa, 1 dosis diberikan setelah usia 18 tahun. Namun, individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sebaiknya dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Bagi Anda yang ingin mendapatkan vaksin pneumonia PCV secara mudah, cepat dan nyaman, Anda dapat masuk ke layanan "Home Lab & Vaksinasi" di aplikasi Halodoc, kemudian klik "Vaksinasi Pneumonia PCV". Setelah itu, Anda juga bisa memilih waktu yang sesuai dengan kebutuhan untuk vaksinasi dan melakukan pembayaran dengan metode pembayaran yang tersedia. Untuk memanfaatkan layanan ini, Anda juga dapat mengunduh aplikasi Halodoc dengan mudah melalui iOS dan Android.
(akn/ega)










































