10 Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Sering Diabaikan

10 Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Sering Diabaikan

Atta Kharisma - detikHealth
Minggu, 10 Des 2023 08:33 WIB
10 Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Sering Diabaikan
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki peran penting dalam tubuh. Sehari-hari, ginjal bertugas menyaring kotoran dan racun yang ada dalam darah untuk dikeluarkan melalui urine. Tak hanya itu, ginjal juga berperan penting dalam memproduksi sel darah merah, serta menyeimbangkan cairan dalam tubuh.

Karenanya, kesehatan ginjal harus senantiasa dijaga. Jika ginjal mengalami kerusakan, maka dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan secara keseluruhan. Salah satu cara menjaga kesehatan ginjal adalah dengan mengetahui gejala-gejala penyakit ginjal.

Pasalnya, ada banyak gejala penyakit ginjal yang sering diabaikan lantaran mirip dengan gejala penyakit biasa. Padahal, penyakit ginjal yang tidak ditangani dengan segera bisa berkembang menjadi semakin parah dan berpotensi mengancam nyawa. Dengan mengetahui gejala penyakit ginjal, maka upaya intervensi bisa dilakukan sedini mungkin untuk mencegah kemungkinan terjadinya kondisi yang lebih serius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala Penyakit Ginjal

1. Kelelahan

Kelelahan merupakan salah satu gejala yang kerap terjadi pada penyakit ginjal tahap awal. Gejala ini juga sering diabaikan lantaran mirip dengan gejala penyakit umum lainnya.

Kelelahan bisa disebabkan oleh menurunnya kadar eritropoetin. Eritropoetin adalah hormon yang diproduksi oleh ginjal untuk membantu proses pembentukan sel darah merah.

ADVERTISEMENT

Jika ginjal mengalami kerusakan, maka dapat mengganggu produksi hormon tersebut. Akibatnya, jumlah sel darah merah ikut menurun dan menyebabkan tubuh sering merasa lelah atau lemas.

2. Penurunan Nafsu Makan

Nafsu makan menurun adalah hal normal yang bisa sesekali terjadi. Tapi pada beberapa kasus, penurunan nafsu makan bisa disebabkan oleh penyakit ginjal.

Salah satu fungsi utama ginjal adalah menyaring racun dan kotoran yang ada di dalam darah. Namun jika ginjal mengalami kerusakan, maka fungsi tersebut tidak akan bisa berjalan dengan optimal. Akibatnya, racun dan darah yang harusnya disaring dan dikeluarkan lewat urine malah menumpuk dalam darah. Penumpukan racun dan kotoran inilah yang dapat memicu penurunan nafsu makan.

3. Kram Otot

Gejala penyakit ginjal lain yang sering dianggap sepele adalah kram otot. Kram otot bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena faktor cuaca atau aktivitas fisik yang berlebihan. Meski begitu, kram otot juga bisa menjadi indikasi kondisi yang lebih serius, seperti penyakit ginjal.

Biasanya, kram otot pada pengidap penyakit ginjal terjadi akibat kadar cairan dan elektrolit yang tidak seimbang dalam tubuh. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ginjal memiliki fungsi untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh. Jika ginjal mengalami kerusakan, tentunya fungsi ini juga akan ikut terganggu.

Kadar cairan dan elektrolit yang tidak seimbang dapat memengaruhi fungsi otot dan sistem saraf, yang kemudian bisa memicu terjadinya kram otot. Jika kram otot muncul secara terus menerus, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis dan mencegah kemungkinan terburuk.

4. Susah Tidur

Ginjal yang rusak tidak bisa menyaring racun dan kotoran dalam tubuh secara optimal. Akibatnya, racun dan kotoran tersebut bisa menumpuk di dalam darah.

Penumpukan racun dan kotoran tersebut dapat menimbulkan gangguan yang membuat tubuh merasa tidak nyaman, sehingga memengaruhi waktu dan kualitas tidur.

5. Kaki Bengkak

Kaki bengkak juga menjadi salah satu gejala penyakit ginjal tahap awal. Pembengkakan tersebut disebabkan oleh penumpukan cairan (edema) dan sodium yang tidak tersaring secara sempurna.

Itulah alasan mengapa pengidap penyakit ginjal dilarang mengonsumsi makanan yang mengandung terlalu banyak garam, karena dapat memperparah kondisi yang dimiliki.

6. Sering Buang Air Kecil

Gejala penyakit ginjal lainnya yang perlu diwaspadai adalah sering buang air kecil. Hal ini disebabkan ginjal yang tidak bisa melakukan fungsi penyaringan dengan baik.

Untuk mengompensasi hal tersebut, tubuh akan berusaha mengeluarkan lebih banyak cairan guna membuang racun yang masih tersisa. Alhasil, pengidap penyakit ginjal menjadi sering buang air kecil, terutama di malam hari.

7. Urine Berbusa

Gejala penyakit ginjal juga ditandai dengan urine yang berbusa atau berbuih. Hal ini disebabkan oleh kandungan protein yang ikut tercampur dalam urine.

Normalnya, ginjal akan menyaring racun dan kotoran sambil mempertahankan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein. Jika fungsi penyaringan ini tidak bekerja dengan baik, maka protein yang seharusnya tersaring malah ikut tercampur dan dikeluarkan lewat urine.

8. Bercak Darah pada Urine

Kelainan lain pada urine yang bisa dialami pengidap penyakit ginjal adalah munculnya bercak darah. Ketika fungsi penyaringan ginjal tidak bekerja dengan baik, maka zat-zat penting yang seharusnya dipertahankan malah ikut terbuang lewat urine.

Salah satunya adalah sel darah merah. Ketika sel darah merah ini tercampur ke dalam urine, maka akan menimbulkan bercak darah dan membuat urine berwarna kemerahan.

9. Kulit Gatal

Kulit gatal adalah gejala yang bisa terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring racun dan kotoran dalam darah secara optimal. Penumpukan racun dan kotoran tersebut bisa memicu munculnya ruam dan gatal di sekujur tubuh.

Ginjal yang rusak juga kehilangan kemampuan untuk menyeimbangkan mineral dan nutrisi dalam tubuh. Seiring berjalannya waktu, hal ini akan memicu penyakit mineral dan tulang yang bisa membuat kulit menjadi kering serta gatal.

10. Sesak Napas

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penyakit ginjal bisa menyebabkan penumpukan cairan atau edema pada tubuh. Selain di kaki, edema juga bisa terjadi di sekitar paru-paru (pulmonary edema).

Selain itu, kekurangan eritropoietin juga bisa menyebabkan gejala sesak napas. Pasalnya, eritropoietin yang rendah dapat memengaruhi produksi sel darah merah yang berperan penting dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.




(ath/kna)

Berita Terkait