Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo mengusulkan topik stunting menjadi pembahasan di debat calon presiden 2024. Menurutnya masalah stunting hingga saat ini masih menjadi tantangan di Indonesia.
Hasto menuturkan penting stunting bisa menjadi salah satu fokus karena berkaitan erat dengan salah satu langkah pengembangan SDM untuk Indonesia di masa depan.
"Cocok sekali kalau menurut saya bagaimana para calon presiden ke depan itu kan berlomba untuk mencari terobosan bahwa pembangunan SDM kita itu harus menjadi prioritas nasional dan menurut saya masalah ini super prioritas," ucap Hasto ketika ditemui detikcom di kantor BKKBN, Selasa (12/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penting permasalahan stunting juga menjadi perhatian di tengah adanya prioritas pembangunan nasional. Hasto berharap setiap calon presiden yang akan datang memiliki konsep dan gagasan sebagai bentuk akselerasi pembangunan SDM.
"Ranking kita human capital index dan human development index kita masih cukup rendah dan ini menjadi tantangan serius," jelasnya.
Hasto mengungkapkan bahwa angka penurunan stunting di Indonesia setiap tahunnya tidak terlalu besar. Perlu kerjasama berbagai pihak agar masalah yang dapat mempengaruhi SDM masa depan ini bisa ditangani.
"Kalau kita bekerja normatif saja 2013-2019 turunnya setahun cuman 1,3 persen. Itu menunjukkan kalau tidak ada Perpres dan kerja keras kita lambat sekali itu dan padahal stunting itu identik dengan kemampuan otak, volume otak, hingga intelektual," pungkasnya.
Berdasarkan survei status gizi nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 21,6 persen. Angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen. Kementerian Kesehatan menargetkan prevalensi stunting di Indonesia pada 2024 turun menjadi 14 persen.
(avk/kna)











































