Heboh temuan lima jenazah dalam sebuah bak di lantai 15 Universitas Prima Indonesia (Unpri) di Medan. Menyusul hebohnya video yang beredar di media sosial, pihak universitas menyebut, jenazah yang ditemukan dalam penggeledahan polisi tersebut adalah Cadaver atau Kadaver.
Cadaver dipahami sebagai mayat manusia yang diawetkan, digunakan untuk anatomi dalam studi ilmu kedokteran. Sebagaimana dijelaskan oleh dokter anatomi dari Pengurus Besar Perkumpulan Ahli Anatomi Indonesia (PB PAAI) dr Isabella Kurnia Liem, MBiomed, PHD, PA, anatomi adalah cabang ilmu untuk mempelajari struktur tubuh, baik manusia atau hewan.
Seringkali menjadi pertanyaan, sebenarnya bagaimana cara pengelolaan jenazah yang digunakan untuk sekolah kedokteran ini?
Terkait itu dr Isabella menjelaskan, cadaver dalam dunia kedokteran selalu dipandang dan diperlakukan dengan hormat. Proses pemanfaatannya pun tak sembarangan. Pada dasarnya, terdapat tiga tahap yakni pengadaan, perawatan dan pemanfaatan, kemudian pemulasaran dan pemakaman.
Kemudian terkait penyimpanaan cadaver, dr Isabella menyebut, segala yang melekat di tubuh cadaver akan dilepaskan. Termasuk pakaian, hingga rambut.
"Jenazah tentunya karena merupakan jenazah yang satu sumbernya kita sudah ketahui dalam artian persetujuan dari cadaver itu sendiri yang bersangkutan semasa hidupnya dan keluarganya, atau jenazah yang tidak terurus keluarganya artinya kita juga tidak tahu keluarganya siapa, identitasnya siapa, juga di dalam pendidikan mahasiswa juga tidak perlu tau siapa," terangnya dalam konferensi pers, Jumat (15/12/2023).
"Di samping untuk itu juga ada keperluan untuk pemeliharaan tubuh cadaver itu. Sehingga tidak mungkin dipakaikan baju. Sehingga segala yang melekat itu dilepaskan. Bahkan rambut, semuanya kita bersihkan. Itu kemudian baru kita awetkan di dalam suatu larutan pengawet formalin dengan cara tertentu. Kami ada cara-cara yang dikembangkan di perkumpulan ahli anatomi," pungkasnya.
Simak Video "Video: AIPKI Sebut Pemilihan Anggota Kolegium Kedokteran Tak Sesuai UU"
(vyp/up)