Kenali Varian COVID-19 Eris, Sakit Kepala Jadi Salah Satu Gejalanya

Kenali Varian COVID-19 Eris, Sakit Kepala Jadi Salah Satu Gejalanya

Inkana Putri - detikHealth
Kamis, 21 Des 2023 11:44 WIB
Kenali Varian COVID-19 Eris, Sakit Kepala Jadi Salah Satu Gejalanya
Foto: Getty Images/iStockphoto/Naeblys
Jakarta -

Beberapa minggu belakangan ini, dunia kesehatan kembali dihebohkan dengan munculnya varian-varian baru dari virus SARS-CoV-2, termasuk di Indonesia. Salah satu varian terbaru yang menjadi sorotan adalah varian Epsilon Gamma atau dikenal sebagai EG.5 atau Eris.

Dikutip dari Yale Medicine, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan Eris sebagai 'variants of interest' atau varian yang akan dipantau karena kemungkinan adanya mutasi yang dapat memperburuk penyakit ini.

Ciri-ciri dan Karakteristik Varian Eris

Berbeda dengan beberapa varian virus SARS-CoV-2 sebelumnya, varian Epsilon Gamma (EG.5) atau Eris memiliki karakteristik sebagai berikut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Mutasi Spike Protein

Mengutip Yale Medicine, varian Eris mengandung mutasi pada protein spike yang merupakan bagian virus yang melekat pada sel manusia. Mutasi ini dapat mempengaruhi sifat virus, termasuk potensi penularan dan kemampuannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh.

ADVERTISEMENT

2. Peningkatan Penularan

Varian Eris mirip dengan varian Omicron, yang mana varian ini juga sangat mudah menular. Dilansir dari WHO, varian Eris ini memiliki sifat pelepasan kekebalan yang lebih tinggi sehingga meningkatkan laju penyebaran virus. Dalam sebuah laporan WHO, Eris dapat menyebabkan peningkatan kejadian kasus dan menjadi dominan di beberapa negara atau bahkan secara global.

3. Kemungkinan Pengaruh Terhadap Vaksinasi

Vaksinasi masih memberikan perlindungan terhadap varian ini. Namun, diperlukan strategi peningkatan vaksinasi atau pembaruan vaksin untuk menghadapi perkembangan varian tersebut seperti dikutip dalam Yale Medicine. Hal ini lantaran Eris memiliki satu mutasi baru yang berpotensi menghindari sebagian kekebalan yang diperoleh setelah vaksinasi.

Gejala yang Dikaitkan dengan Varian Eris

Dilansir dari CNBC Indonesia, sejauh ini, gejala yang dikaitkan dengan varian Eris tampaknya serupa dengan gejala umum COVID-19 Selain demam juga ada sakit tenggorokan, batuk, sesak, dan hidung berlendir.

Sementara untuk hilangnya kemampuan indera penciuman dan pengecapan jarang ditemui. Sebelumnya dua gejala itu sering ditemukan pada pasien COVID-19. Berikut beberapa gejala pada penderita COVID-19 varian Eris:

  • Sakit kepala
  • Demam atau meriang
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Badan dan otot pegal
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung berlendir
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Kehilangan penciuman dan pengecapan dalam jumlah sedikit

Tindakan Penanganan dan Protokol Kesehatan

Beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi lengkap sesuai dengan pedoman lokal dan nasional. Selain itu, tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah disarankan, termasuk penggunaan masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan secara teratur, dan menghindari kerumunan.

Tidak lupa membatasi kegiatan di luar ruangan, terutama jika kondisi tubuh sedang tidak fit dan ketika mulai merasakan beberapa gejala di atas, pastikan untuk segera melakukan isolasi mandiri. Bila perlu, lakukan swab test untuk memastikan kondisi kesehatan dan mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan.

Anda juga bisa minum obat sesuai dengan gejala yang dialami. Misalnya saat timbul sakit yang disertai demam, segera konsumsi bodrex yang diformulasikan untuk meredakan sakit kepala biasa yang bekerja cepat redakan sakit kepala, nyeri dan demam, dapat diminum sebelum makan, dan tanpa ngantuk.

Varian baru Eris menunjukkan perlunya kewaspadaan terus-menerus dalam menanggapi evolusi virus SARS-CoV-2. Penting untuk tetap mematuhi panduan kesehatan dan melakukan upaya pencegahan agar tetap terlindungi.

(akd/ega)

Berita Terkait