Fans Taylor Swift Tewas saat Konser, Penyebabnya Kelelahan Akibat Panas Ekstrem

Fans Taylor Swift Tewas saat Konser, Penyebabnya Kelelahan Akibat Panas Ekstrem

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 28 Des 2023 08:22 WIB
Fans Taylor Swift Tewas saat Konser, Penyebabnya Kelelahan Akibat Panas Ekstrem
Taylor Swift. (Foto: Ethan Miller/TAS23/Getty Images for TAS Rights Management)
Jakarta -

Seorang penggemar Taylor Swift dilaporkan meninggal saat menghadiri konser di Rio de Janeiro, Brasil, pada bulan lalu. Hasil autopsi menunjukkan penggemar tersebut meninggal karena kelelahan akibat panas ekstrem.

Diberitakan APNews, fans bernama Ana Clara Benevides Machado (23) itu meninggal dunia beberapa jam setelah ia pingsan saat konser Taylor Swift di Rio de Janeiro bulan lalu. Ana dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Salgado Filho pada 17 November setelah jatuh sakit di Stadion Nilton Santos saat Swift memasuki lagu kedua dari tur dunianya "The Eras Tour", "Cruel Summer."

Laporan Institut Medis Forensik Rio mengatakan paparan panas Benevides menyebabkan henti jantung dan pernapasan. Dikatakan juga bahwa dia tidak memiliki penyakit bawaan atau penyalahgunaan zat yang dapat menyebabkan kematiannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar forensik yang menganalisis tubuhnya mengatakan dalam dokumen bahwa dia mengalami "gangguan serius pada paru-parunya dan kematian mendadak" karena cuaca panas.

Pihak berwenang menduga pada saat itu bahwa suhu panas yang dilaporkan mencapai 40,5 derajat celsius di Rio pada hari itu berperan dalam kematian wanita muda tersebut.

ADVERTISEMENT

Kelelahan akibat panas adalah respons tubuh terhadap kehilangan air dan garam secara berlebihan, biasanya melalui keringat berlebih. Mereka yang terpapar suhu panas berlebih bisa mengalami kondisi serius jika tidak tertangani.

Paparan suhu panas bisa memicu heat stroke, yang terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi mengontrol suhunya. Ketika serangan panas terjadi, suhu tubuh bisa naik hingga 41 derajat celcius atau lebih tinggi dalam waktu 10 hingga 15 menit. Heat stroke dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian jika tidak mendapat perawatan darurat.




(kna/kna)

Berita Terkait