Jantung berdebar kerap bikin was-was, terlebih banyak kasus kematian mendadak diawali keluhan serupa. Bagaimana mengenali jantung berdebar yang harus diwaspadai?
Betul, memang tidak semua jantung berdebar perlu dikhawatirkan. Umumnya, jantung memang akan berdebar pada kondisi tertentu dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Jantung berdenyut sebenarnya ada 2 hal. Yang pertama adalah mekanisme kompensasi, yang kedua (karena) suatu penyakit," kata dr Dian Zamroni, SpJP(K), konsultan perawatan intensif dan kegawatan kardiovaskular dari Alia Hospital Depok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Debaran jantung disebut abnormal itu kalau penyakit. Tapi kalau yang normal, itu kompensasi," lanjutnya, dalam perbincangan dengan detikcom.
Jantung berdebar akibat mekanisme kompensasi yang normal, menurut dr Dian terjadi antara lain ketika ada stressor. Misalnya saat menghadapi ujian, nervous ketemu gebetan, dan sebagainya. Jantung berdebar saat beraktivitas atau berolahraga, juga termasuk normal sebagai mekanisme kompensasi.
"Kalau denyut jantungnya pelan, sementara kerjanya berat, saat olahraga, denyut jantungnya tidak bisa mengimbangi, yang terjadi adalah syncope atau pingsan," jelas dr Dian.
NEXT: Kondisi 'tidak normal' yang memicu jantung berdebar
Simak Video 'Mitos atau Fakta: Nutrisi Sayur Hilang Bila Dipanaskan':
Sementara itu, jantung berdebar dikatakan tidak normal jika didasari oleh kondisi atau penyakit yang tidak semestinya ada. Misalnya dalam kondisi kurang cairan atau dehidrasi, saat kepanasan dan kurang minum.
Ketidaknormalan yang juga bisa memicu jantung berdebar adalah hipertiroid, dan gangguan kelistrikan jantung. Pada kondisi-kondisi tersebut, jantung berdebar perlu diwaspadai.
"Yang harus dipastikan adalah berdebar itu kondisi normal, kompensasi, atau abnormal. kalau muncul saat aktivitas, saat ada stressor tinggi, mungkin itu mekanisme kompensasi normal," jelasnya.
"Tetapi kalau di luar itu tiba-tiba berdebar sendiri, jangan-jangan ada masalah di kelistrikan jantung atau ada penyakit lain yang mendasari," tegas dr Dian.











































