Tanggal 2 Januari diperingati sebagai Hari Introvert Sedunia atau World Introvert Day. Banyak orang awam mengartikan 'introvert', atau 'introver' dalam bahasa indonesia, sebagai sikap pendiam dan suka menyendiri. Padahal rupanya menurut psikolog, pengertian introvert bisa lebih dalam dari itu. Seperti apa?
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi VI mendefinisikan introver sebagai orang yang minatnya ditujukan kepada yang ada di dalam pikiran dan perasaannya sendiri. Biasanya, orang tersebut bersikap tertutup.
Introvert juga dimaknai sebagai sifat suka memendam rasa dan pikiran sendiri dan tidak mengutarakannya kepada orang lain. Dengan kata lain, orang dengan karakter introvert umumnya bersikap tertutup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan oleh psikolog klinis Veronica Adesla, orang dengan karakter introvert cenderung lebih mendapatkan energi ketika ia menghabiskan waktu yang 'intimate' dengan dirinya sendiri, atau beberapa orang terdekat yang biasanya hanya berkisar satu sampai tiga orang.
Banyak orang beranggapan, seorang introvert sudah pasti pendiam. Rupanya menurut Vero, seorang introvert juga bisa banyak bicara. Namun, sikap banyak berbicara ini umumnya hanya muncul ketika sedang bersama orang tertentu.
"Orang introvert akan banyak bicara dan bercerita ketika bersama dengan orang-orang terdekatnya ini," ungkap Vero ketika dihubungi detikcom, Selasa (2/1/2024).
"Namun memang ketika berada di keramaian orang-orang yang tidak ia kenal dekat apalagi orang-orang yang tidak dikenalnya seperti di tengah-tengah pesta, ia akan cenderung memilih untuk mengambil tempat yang lebih tenang jauh dari keramaian ataupun memilih bersama dengan orang yang ia kenal dekat saja dibandingkan harus berbaur dengan orang-orang yang ia tidak terlalu kenal ataupun tidak dekat," imbuhnya.
Banyak juga orang yang menganggap, seorang introvert sudah pasti tidak suka berbaur dengan banyak orang dan selalu memilih untuk menyendiri. Padahal nyatanya menurut Vero, orang introver sebenarnya bisa-bisa saja berbaur. Hanya saja kecenderungannya, seorang introvert lebih mudah 'kehabisan energi' ketika berinteraksi dengan banyak orang terlebih yang tidak dikenal dekat.
"Ketika terpakasa ia harus mingle atau berbaur dengan orang-orang yang tidak terlalu dikenalnya ataupun tidak dekat, bukannya tidak bisa," tutur Vero.
orang introvert tetap bisa melakukannya namun ia akan gampang sekali merasa lelah cape dan kehabisan energi, sehingga biasanya ketika pulang ke rumah ia akan butuh hibernasi, butuh waktu untuk sendiri," pungkasnya.
(vyp/up)











































