Viral Pria 20 Tahun Serangan Jantung Disebut gegara Mi Instan, Kardiolog Angkat Bicara

Beredar video yang memperlihatkan pengakuan seorang pria berusia 20 tahun terkena serangan jantung hingga kolesterol tinggi karena sering mengonsumsi mi instan hingga bakso. Tak hanya itu, pria tersebut juga mengaku jarang mengonsumsi nasi dan minum air putih.

Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC, buka suara terkait hal ini. Ia mengatakan, perlu berhati-hati saat berucap atau berstatement bahwa keseringan mengonsumsi mi instan menjadi penyebab utama serangan jantung.

Menurut dr Vito, diagnosis serangan jantung yang disebutkan di video yang viral tersebut masih kurang jelas. Bisa saja pria tersebut memiliki kondisi lain yang mungkin belum terkonfirmasi atau kebiasaan buruk lainnya yang tidak dijelaskan, misalnya merokok.

"Apa benar pada kasus laki laki usia dua puluh tahun itu gara gara makan mi instan sebagai penyebab utama, tentu kita belum bisa komentar," ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/1/2024).

"Apalagi kalau kita belum konfirmasi apa benar kejadian itu serangan jantung," imbuhnya lagi.

dr Vito menjelaskan, mengonsumsi mi instan umumnya bukan faktor utama penyebab serangan jantung di usia muda, melainkan merokok dan beberapa kondisi tertentu, seperti diabetes, obesitas, hingga autoimun.

Di sisi lain, dr Vito tidak menampik jika mengonsumsi mi instan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi atau darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga diabetes.

"Memang benar makan mi instan berlebihan artinya terlalu banyak karbohidrat menumpuk berisiko menjadi diabetes dan hiperkolesterol, sementara bumbu mi instan berisiko hipertensi. Itu butuh waktu sampai menjadi plak dan penyakit," imbuhnya.

"Penyakit jantung pada usia muda ada penyakit katup dan otot jantung atau kelistrikan jantung," imbuhnya lagi.

NEXT: Imbauan dokter jantung soal mi instan

Karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi mi instan secukupnya dan tak berlebihan. Ia menyarankan, seseorang yang mengonsumsi satu porsi mi instan dapat dibagi-bagi alias tidak dikonsumsi semuanya sendiri.

dr Vito juga menganjurkan hanya menggunakan sepertiga atau seperempat bumbu mi instan untuk mencegah terjadinya risiko hipertensi.

"Tambahkan cabai atau bumbu rempah dapur sebagai penyedap rasa. Tambahkan sayuran atau protein bila bisa untuk mengenyangkan agar tidak makan mi-nya berlebihan, Itu lebih aman," imbuhnya lagi.