Baru-baru ini beredar narasi di media sosial terkait penularan virus Polio dari vaksin yang menyebabkan lumpuh layu. Dalam narasi tersebut juga menunding Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyembunyikan fakta-fakta kasus Polio lantaran rendahnya cakupan imunisasi Polio. Bahkan narasi tersebut juga mengatakan kasus polio di Indonesia disebabkan oleh vaksin.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menanggapi narasi yang beredar tersebut. Ia menegaskan, vaksin Polio memberikan perlindungan terhadap jenis virus Polio Tipe 1, 2, dan 3 termasuk mutasinya.
Adapun mutasi virus Polio yang dapat menimbulkan gejala lumpuh layu bisa terjadi pada daerah-daerah dengan anak-anak yang tidak diimunisasi lengkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vaksin Polio memberikan perlindungan untuk jenis virus Polio Tipe 1, 2, dan 3, tetapi harus diberikan lengkap imunisasi Oral Polio Vaccine (OPV) dan Inactivated Polio Vaccine (IPV)," ucap dr Nadia saat dihubungi detikcom, Rabu (10/1/2024).
"Virus mutasi yang berisiko menyebabkan infeksi dan muncul gejala lumpuh, terjadi di daerah yang di mana selama bertahun-tahun banyak anak tidak diimunisasi lengkap dan tidak tepat waktu," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, vaksin Polio yang dipakai di Indonesia dalam Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio saat ini menggunakan vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2). Vaksin ini merupakan hasil penelitian dari Bio Farma.
Adapun vaksin nOPV2 sudah mendapat pre-qualification dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 9 Januari. Secara uji klinis, nOPV2 memberikan perlindungan yang sama terhadap virus Polio Tipe 2.
"Karena yang sering bermutasi atau menjadi wild virus itu ada Polio Tipe 2," imbuh dr Nadia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada 2020 juga sudah mengeluarkan Persetujuan Penggunaan Obat dalam Kondisi Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin Polio nOPV2.
"Oleh karena itu, penting semua anak mengikuti bila ada program Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, di mana semua anak diberikan imunisasi Polio, terutama pada daerah yang ada kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio," imbuhnya lagi.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI mendapatkan laporan ditemukannya tiga penyakit kasus lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe 2.
Dua kasus ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember lalu, sedangkan satu kasus lainnya ditemukan di Jawa Timur pada 4 Januari 2024.
(suc/kna)











































