.webp)
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan kasus hepatitis A atau peradangan hati ditemukan pada banyak warga Gaza yang mengungsi di tempat penampungan. Berdasarkan tes yang disediakan WHO, ada 24 kasus hepatitis A terkonfirmasi pada warga Gaza.
Hepatitis A disebut Tedros secara umum memicu gejala ringan, tetapi pada sejumlah kasus bisa berujung parah hingga fatal. Sejauh ini, tidak ada laporan kematian warga Gaza imbas hepatitis A, tetapi jumlah kasus sebenarnya diprediksi melampaui angka resmi.
Di luar laporan 24 orang positif hepatitis A, ribuan warga di Gaza dilaporkan mengeluhkan gejala penyakit kuning yang juga kemungkinan besar dipicu hepatitis A.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi kehidupan yang tidak manusiawi, hampir tidak ada air bersih, toilet bersih, dan tidak adanya kesempatan untuk menjaga lingkungan tetap bersih, akan memungkinkan hepatitis A menyebar lebih jauh dan menyoroti betapa berbahayanya lingkungan bagi penyebaran penyakit," wanti-wanti WHO dalam pernyataan resminya di akun X @drtedros, dikutip detikcom Jumat (19/1/2024).
"Kemampuan untuk mendiagnosis penyakit masih sangat terbatas. Tidak ada laboratorium yang berfungsi. Kapasitas untuk merespons juga masih terbatas," lanjutnya.
Hingga saat ini WHO terus menyerukan akses bantuan medis yang bebas hambatan dan aman serta perlindungan kesehatan.
(naf/suc)
