19 Januari Hari Fetish Internasional, Begini Asal-usul dan Tujuan Peringatannya

19 Januari Hari Fetish Internasional, Begini Asal-usul dan Tujuan Peringatannya

Atta Kharisma - detikHealth
Jumat, 19 Jan 2024 13:45 WIB
19 Januari Hari Fetish Internasional, Begini Asal-usul dan Tujuan Peringatannya
19 Januari 2024 diperingati sebagai Hari Fetish Internasional. (Foto: ilustrasi/iStock)
Jakarta -

Hari Fetish Internasional atau International Fetish Day diperingati setiap Jumat ketiga di bulan Januari. Tahun ini, peringatan Hari Fetish Internasional jatuh pada tanggal 19 Januari.

Dikutip dari WebMD, fetish adalah ketertarikan seksual yang dimiliki seseorang terhadap benda atau bagian tubuh yang sebenarnya tidak berhubungan dengan hal-hal seksual, seperti stoking, sepatu, atau kaki.

Umumnya, orang yang memiliki fetish membutuhkan objek yang mereka sukai untuk bisa terangsang secara seksual, ereksi, hingga mencapai orgasme. Misalnya, memegang atau meraba objek saat masturbasi, hingga meminta pasangan menggunakan objek tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fetish dapat berupa apa saja. Namun menurut sebuah studi, fetish yang paling umum yakni ketertarikan seseorang pada bagian tubuh seperti kaki. Selain itu, ada pula fetish cairan tubuh, rambut, hingga bahkan ketertarikan terhadap orang yang obesitas.

Selain bagian tubuh, objek berupa pakaian juga menjadi fetish yang banyak dimiliki orang-orang, seperti rok, stoking, pakaian dalam, dan lain sebagainya. Beberapa orang juga memiliki fetish terhadap objek yang terbuat dari bahan tertentu, seperti kulit atau karet.

ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Fetish Internasional

Dikutip dari National Today, Hari Fetish Internasional pertama kali diperingati pada 16 Januari 2009 di Inggris. Kala itu, peringatan Hari Fetish Internasional mendapat sorotan yang cukup besar dari kalangan media lantaran bertepatan dengan pengesahan undang-undang yang melarang pornografi ekstrem.

Undang-undang pornografi ekstrem menentang aksi seksual yang sangat menyinggung, menjijikkan, cabul, serta menampilkan hal-hal yang menampilkan kekerasan, pemerkosaan, bestialitas (seks dengan hewan), dan necrofilia (seks dengan orang yang sudah meninggal). Namun beberapa pihak mengklaim pelaksanaan undang-undang tersebut malah menyasar kepada hal yang tidak seharusnya, seperti perilaku sadomasokisme (memberi atau menerima kenikmatan seksual lewat rasa sakit).

Sebelumnya, momen ini diperingati sebagai Hari Fetish Nasional yang pertama kali dirayakan pada 4 September 2008. Pada hari peringatan tersebut, orang-orang mengenakan pakaian atau atribut berwarna ungu sebagai simbol yang menunjukkan dirinya bagian dari komunitas fetish. Kegiatan ini kemudian dikenal juga dengan nama 'Perverts Wear Purple'.

Tujuan Hari Fetish Internasional

Tujuan adanya Hari Fetish Internasional yakni untuk menunjukan bahwa meskipun sering dianggap aneh, namun pelaku fetish juga melakukan hubungan seks yang masih dalam batas normal.

Momentum ini juga dianggap untuk mempromosikan eksplorasi seksualitas masyarakat yang tidak berani mengakui bahwa mereka memiliki hasrat fetish.




(ath/suc)

Berita Terkait