Baru-baru ini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut, pekerjaan menjadi presiden adalah hal yang tidak mudah.
Bahkan Jokowi mengatakan, dirinya mengurus Indonesia sampai badannya kurus. Hal itu disampaikan Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).
"Kulo mikir negoro niki gih mboten gampang, awak e nganti kuru (Saya memikirkan negara ini juga tidak gampang. Badan saya sampai kurus)," ucapnya, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar kasus tersebut, benarkah banyak pikiran bisa memengaruhi berat badan seseorang?
Psikiater Pusat Kesehatan Jiwa Nasional, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, menjelaskan pikiran yang berlebihan yang tidak dikelola dengan baik dapat memicu tubuh menghasilkan hormon stres atau disebut kortisol.
Hormon tersebut dapat menyebabkan gangguan pada pola makan, seperti selera makan berkurang atau bertambah, metabolisme terganggu, penyerapan makan terganggu, dan berujung pada perubahan berat badan.
Selain hormon, dr Lahargo menyebut kelebihan atau penurunan berat badan juga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor lainnya, seperti genetik, pola makan, pola tidur, hingga beberapa penyakit tertentu, seperti tiroid atau diabetes.
"Apabila ada pikiran berlebihan yang tidak dikelola dengan baik maka tubuh akan mengeluarkan hormon stres yang disebut kortisol yang dapat menyebabkan gangguan pada pola makan seperti selera makan berkurang/bertambah," ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (24/2).
NEXT: Berdampak juga ke psikosomatik
Selain memengaruhi berat badan seseorang, pikiran yang berlebihan dan perasaan yang berat dapat memberikan efek lainnya pada organ tubuh. Kondisi ini disebut reaksi psikosomatik.
"Jantung, paru-paru dan sistem pencernaan adalah organ tubuh yang bergerak secara spontan. Ternyata dapat juga dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan," imbuh dr Lahargo.
"Waktu seseorang merasa cemas, takut, sedih, marah, kecewa, overthinking, dan emosi negatif lainnya, maka gerakan organ organ tersebut akan bertambah cepat dan memberikan sensasi yang tidak nyaman," sambungnya lagi.
Simak Video "Video Wamenkes: Anak Gemuk Belum Berarti Sehat"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)











































