Terlalu Sering Tahan Kentut Bisa Bikin Napas Bau, Jadinya 'Kentut' Lewat Mulut

Terlalu Sering Tahan Kentut Bisa Bikin Napas Bau, Jadinya 'Kentut' Lewat Mulut

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 29 Jan 2024 14:33 WIB
Terlalu Sering Tahan Kentut Bisa Bikin Napas Bau, Jadinya Kentut Lewat Mulut
Bahaya sering menahan kentut, salah satunya bau mulut. (Foto ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Kentut atau flatulensi merupakan hal yang normal dan menandakan sistem pencernaan bekerja dengan baik. Namun, beberapa kondisi terkadang membuat seseorang harus menahan kentut karena merasa malu jika mengeluarkannya di dekat banyak orang.

Tetapi, ternyata menahan kentut bisa berbahaya bagi kesehatan. Seorang dokter mengungkapkan alasan menyedihkan mengapa tidak boleh menahan kentut.

Ahli bedah NHS yang sering mengedukasi di TikTok, Dr Karan Rangarajan, memperingatkan konsekuensi buruk jika seseorang menahan kentut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Raj menjelaskan sistem gastrointestinal (GI) dimulai dari bibir dan diakhiri dengan bokong atau pantat. Proses terakhir yang terjadi di saluran pencernaan manusia adalah pergerakan feses, yang pada dasarnya merupakan makanan yang dicerna dan bercampur dengan bakteri.

Menahan kentut hanya akan membuat gelembung gas tetap berada di usus. Namun, Dr Raj menjelaskan bahwa konsekuensinya bisa lebih berbahaya, salah satunya menyebabkan bau mulut.

ADVERTISEMENT

"Jika tidak membuang sebagian gas tersebut, gas tersebut dapat diserap melalui lapisan usus dan masuk ke aliran darah. Dari sana, ia masuk ke paru-paru, tempat kita menghembuskannya," jelas Dr Raj yang dikutip dari Express UK, Senin (29/1/2024).

"Ya, Anda benar-benar mengeluarkan kentut yang dapat menyebabkan bau mulut," sambungnya.

Selain bau mulut, menahan kentut lainnya juga bisa berakibat lebih fatal. Itu bisa mempengaruhi stingfer, yaitu otot yang berbentuk seperti cincin yang bekerja untuk menutup jalur atau pembukaan alamiah tubuh.

Jika terus-menerus menahan kentut, akan terjadi peningkatan tekanan di rektum dan usus besar. Akibatnya, kondisi itu bisa menyebabkan peradangan dan nyeri kronis.

"Peningkatan tekanan di rektum dan usus besar dapat menyebabkan kantong kecil atau balon, yang dikenal sebagai divertikula, terbentuk di lapisan usus, menyebabkan peradangan dan nyeri kronis," tutur Dr Raj.

"Maka dari itu, segera cari tempat untuk melepaskan kentut di tempat lain sebelum menjadi bumerang," pungkasnya.




(sao/kna)

Berita Terkait