Apakah Pembesaran Prostat Seperti Raja Charles Termasuk Gejala Kanker?

Apakah Pembesaran Prostat Seperti Raja Charles Termasuk Gejala Kanker?

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 30 Jan 2024 05:30 WIB
Apakah Pembesaran Prostat Seperti Raja Charles Termasuk Gejala Kanker?
Foto: REUTERS/CHRIS RADBURN
Jakarta -

Kabar Raja Charles III yang menjalani operasi akibat pembesaran prostat tengah jadi sorotan. Di Inggris, pencarian penyakit 'pembesaran prostat' naik tajam setelah pihak Istana mengumumkan kondisi Raja Charles III.

Saat ini Raja Charles sedang menjalani pemulihan di salah satu rumah sakit di London, Inggris. Kondisinya disebut baik-baik saja setelah prosedur tersebut.

Mengenai kondisi yang dialami Raja Charles, apakah pembesaran prostat termasuk gejala kanker?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada bahaya pembesaran prostat menjadi kanker," kata Dr Dean Elterman, ahli urologi di University Health Network di Toronto dan profesor urologi di Universitas Toronto kepada CTV News.

Dia menegaskan mengalami pembesaran prostat tak selalu mengarah ke gejala kanker. Pembesaran prostat, juga dikenal sebagai hiperplasia prostat jinak (BPH), berbeda dengan kanker prostat.

ADVERTISEMENT

"Keduanya sama sekali tidak berhubungan satu sama lain," ujarnya.

prostat adalah kelenjar yang terlibat dalam reproduksi yang berada di bawah kandung kemih. Prostat yang berukuran normal adalah sebesar buah kenari, namun seiring bertambahnya usia pria, prostat mulai membesar karena faktor seperti genetika dan hormon.

Serge Carrier, ahli urologi dan profesor di McGill University di Montreal, mengatakan sekitar 90 persen pria akan mengalami pertumbuhan prostat seiring berjalannya waktu dan diperkirakan 20 hingga 25 persen mungkin memerlukan pembedahan atau semacam perawatan intensif untuk mengobati kondisinya.

"Pembesaran prostat adalah peristiwa alami. Prostat tumbuh seiring bertambahnya usia pada kebanyakan pria," ujar Dr Carrier.




(kna/kna)

Berita Terkait