Dalam rangka meningkatkan layanan sekaligus mendukung enam pilar transformasi kesehatan, Sentra Medika Hospital Cibinong mendirikan pusat kanker terintegrasi pertama di Kabupaten Bogor. Layanan yang diberi nama Suherman Widyatomo Integrated Cancer Center (SWICC) ini akan menjadi pusat unggulan dalam tatalaksana kanker bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi warga Bogor dan sekitarnya.
"SWICC ini kita bangun tentunya melihat kebijakan strategis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ada enam pilar, pilar kedua yaitu transformasi rujukan," ujar Direktur Utama Sentra Medika Hospital Cibinong dr P Lanjar Sugiyanto, MARS, dalam acara Groundbreaking SWICC, Rabu (31/1/2024).
"Yang diprioritaskan yaitu jantung, neurologi (stroke), dan juga cancer. Penyakit cancer ini sudah naik ke urutan nomor dua, baik angka kesakitan (morbidity) maupun angka penyebab kematian (mortality)," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan dr Lanjar didukung oleh data Kemenkes RI yang menyebut kanker sebagai penyebab kematian nomor dua di dunia. Setiap tahunnya, kanker merenggut 9,6 juta jiwa. Melalui SWICC, ia berharap agar masyarakat, khususnya dari Kabupaten Bogor, bisa melakukan skrining (deteksi dini kanker) guna menekan angka tersebut.
"Nanti kami akan melakukan edukasi, pelayanan, dan cara deteksi dini dan sebagainya," kata dr Lanjar.
"Jangan tunggu kankernya stadium lanjut baru pergi ke rumah sakit," imbuhnya.
Selain skrining, SWICC juga menyediakan layanan diagnosis, pembedahan onkologi, rekonstruksi pasca pembedahan (mikro dan super mikro), terapi target, terapi hormon, kemoterapi, imunoterapi, hingga perawatan paliatif untuk pengidap kanker stadium akhir.
Tujuannya didirikan pusat layanan kanker ini yaitu memberikan layanan kanker yang terintegrasi, multidisiplin, holistik, dan komprehensif.
Sentra Medika Hospital Cibinong sendiri merupakan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Kelas B. Nantinya, peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bisa mendapatkan fasilitas tersebut tanpa perlu pergi ke RS Dharmais yang terletak di Jakarta Pusat.
"Orang Bogor kalau terkena kanker, harus radioterapi atau onkologi itu mesti ke Jakarta yang cukup jauh. Nanti ada traffic jam (kemacetan lalu lintas), belum lagi biaya transport, belum lagi kalau mau antre waiting listnya sampai tiga bulan," ujar dr Lanjar.
"Dengan adanya SWICC, maka akan memberikan keringanan, kemudahan, serta kecepatan bagi para penderita kanker yang ada di Kabupaten Bogor dan sekitarnya," lanjutnya.
dr Lanjar berharap pembangunan SWICC dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya Kabupaten Bogor dan sekitarnya.
"Jadi yang dari Cianjur, Sukabumi, atau Depok bisa ke sini, pokoknya yang belum ada layanan ini (SWICC), kami terima dan treatment-nya sama," kata dr Lanjar.
Sementara itu Presiden Direktur Sentra Medika Group Dr drg Eddy Suharso, SH, MKes menyebut pusat layanan ini akan mulai beroperasi tahun depan.
"Bangunannya selesai tahun ini, dan melayani warga Bogor tahun depan. Fasilitas radioterapi yang akan dibangun ini terdiri dari 4 lantai," sambungnya.
Nantinya, SWICC akan dilengkapi dengan alat-alat radioterapi yang canggih seperti CT Simulator, radioterapi eksternal Linear Accelerator (LINAC) 'Harmony Pro', Brachytherapy (radioterapi internal), serta klinik rawat jalan yang didedikasikan untuk pengidap kanker.
Diharapkan, melalui pembangunan gedung SWICC dapat menjadi tempat di mana harapan tumbuh dan senantiasa mendukung pasien serta keluarganya dalam setiap langkah perjalanan penyembuhan.
(ncm/ega)











































