Belakangan ini, meme KPPS tengah viral di media sosial. Kebanggaan menjadi petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dianggap setara dengan menjadi abdi negara seperti PNS, TNI, dan POLRI. Salah satu yang menjadi sorotan adalah karena gaji KPPS yang dinilai cukup tinggi.
Hal ini lantas menjadi candaan di media sosial terkait jabatan anggota KPPS yang bertugas di Pemilu 2024 nanti.
"Selamat bertugas adik-adik letting tintapora, jaga selalu kedaulatan TPS, salam dari saya seniormu purnawirawan anggota KPPS 2014-2019," ucap salah satu netizen di TikTok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semenjak aku jadi anggota KPPS, seleraku bukan dia lagi," ucap netizen lain bercanda.
Terlepas dari hal tersebut, persoalan masalah kesehatan anggota KPPS kini menjadi sorotan. Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan ada sekitar 894 anggota KPPS di Pemilu 2019 yang meninggal dunia. Sedangkan 5.175 orang lainnya mengalami sakit.
Pihaknya berharap hal ini tidak terjadi di Pemilu 2024. Oleh karena itu pihak Kemenkes melakukan seleksi yang lebih ketat terhadap calon KPPS. Pemeriksaan juga meliputi skrining kesehatan untuk memastikan petugas KPPS tidak memiliki komorbid yang berbahaya.
"Maksimal usia 55 tahun, kita tidak ingin lagi terjadi pada periode yang lalu, mereka-mereka yang sudah lansia bekerja begitu berat, lebih dari 20 jam, itu menjadi risiko," ucap dr Nida dalam acara Kemencast dari Kemenkes, Senin (5/2/2024).
"Kita berharap kalaupun sudah memiliki komorbid, itu sudah terkontrol atau sudah dapat dijaga dan diawasi oleh juga petugas kesehatan," sambungnya.
NEXT: Pesan penting agar petugas KPPS tidak bertumbangan
Lebih lanjut, dr Nida meminta setiap petugas KPPS untuk menjaga asupan air minum. Berkaca dari analisis Pemilu 2019, banyak petugas KPPS yang meninggal juga mengalami dehidrasi.
"Harus cukup minum, banyak yang meninggal begitu dianalisis mereka mengalami dehidrasi. Minum itu minimal 8 gelas sehari apalagi kerjanya nggak berhenti. Termasuk makan, jangan lupa makan, atau malah tidak disediakan makan, atau cuman sekali disediakannya," kata dr Nida.
Tidak hanya itu, dr Nida juga tidak menyarankan konsumsi minuman energi berlebihan ketika menjalankan tugas sebagai anggota KPPS.
"Sebab tubuh kelelahan, metabolismenya capek, ditambah minuman berenergi, tubuhnya jadi terpaksa bekerja. Jadi tidak dianjurkan minum minuman berenergi dan kurangi minuman manis dan kopi," pungkasnya.
Simak Video "Video Kemenkes Ungkap Sulitnya Dapatkan Dokter di Daerah 3T"
[Gambas:Video 20detik]
(avk/up)











































