5 Fakta Hasil Autopsi Anak Tamara, Paru-paru 'Mencair' hingga Kekurangan Oksigen Berat

5 Fakta Hasil Autopsi Anak Tamara, Paru-paru 'Mencair' hingga Kekurangan Oksigen Berat

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 13 Feb 2024 10:00 WIB
5 Fakta Hasil Autopsi Anak Tamara, Paru-paru Mencair hingga Kekurangan Oksigen Berat
Tamara Tyasmara. (Foto: Febri/detikHOT)
Jakarta -

Tim forensik dari kepolisian yang melakukan penyelidikan penyebab kematian Dante mengungkap hasil autopsi yang sudah dilakukan. Anak artis Tamara Tyasmara itu sebelumnya dinyatakan meninggal dunia setelah tenggelam di kolam renang di Jakarta Timur.

Dante diduga ditenggelamkan oleh pria berinisial YA yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Berikut ini adalah fakta-fakta hasil autopsi Dante yang diumumkan oleh tim dokter forensik:

1. Tak Ditemukan Tanda Kekerasan

Dokter forensik dari RS Polri Kramat Jati dr Farah Primadani, SpFM menuturkan bahwa dalam pemeriksaan tidak ditemukan ada tanda kekerasan pada tubuh Dante. Pemeriksaan tersebut meliputi kondisi kulit dan tulang korban. Namun pemeriksaan pada permukaan kulit terkendala kondisi jenazah yang mulai mengalami dekomposisi atau pembusukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada kulit bagian lain tidak kami temukan ada tanda-tanda kekerasan. Kemudian dari tulang belulang almarhum juga tidak kami temukan adanya patah, retak, maupun hal-hal yang sifatnya perdarahan, resapan darah, itu tidak ada," ucap dr Farah.

2. Jenazah Sudah Membusuk

dr Farah menuturkan kondisi jenazah Dante sudah mulai mengalami pembusukan. Hal itu terjadi lantaran jenazah memang sudah sempat dimakamkan selama 10 hari sebelum ekshumasi dan dilakukan otopsi.

"Korban telah dimakamkan selama 10 hari sehingga hasil temuan kami memang jadi kesimpulannya sudah dalam kondisi dekomposisi lanjut, pembusukan lanjut. Beberapa kulit di wajahnya, leher, dada, sudah nampak hilang sebagian," katanya.

ADVERTISEMENT

3. Paru-paru Dante 'Mencair'

Tim dokter mengungkapkan bagaimana kondisi organ paru-paru Dante setelah dilakukan otopsi. dr Farah menuturkan tim dokter memerlukan waktu untuk memeriksa kondisi Dante karena kondisi jenazahnya yang memang sudah membusuk.

Ia juga menambahkan, organ tubuh Dante juga sudah mulai melunak akibat terlalu banyak air yang masuk dan proses pembusukan.

"Pada autopsi karena jenazah sudah membusuk lanjut, organ tubuhnya sebagian sudah mulai melunak terutama parunya sudah mencair, itu kami asumsikan karena kebanyakan air yang masuk sehingga kita tidak temukan lagi jejak organ parunya," ujarnya.

4. Korban Kekurangan Oksigen Berat

dr Farah menuturkan tanda indikasi tenggelam pada tubuh Dante tidak terlalu nampak karena sudah 10 hari dimakamkan. Ia lantas menggabungkan bukti yang sudah didapatkan dari pemeriksaan awal sebelum jenazah dimakamkan.

"Keterangan dari penyidik bahwa dari saat pemeriksaan pertama di RS Pondok Kopi dan Premier Jatinegara, adanya tanda-tanda terendam berupa badan basah, tangan keriput, bibir keunguan, kuku ungu, itu menunjukkan korban memang mengalami kekurangan oksigen berat," ujar dr Farah.

5. Hasil Pemeriksaan Destruksi Asam

Pemeriksaan lebih lanjut saat autopsi dilakukan dengan tes destruksi asam. Langkah itu dilakukan untuk menemukan tumbuhan air di dalam sumsum tulang yang menjadi tanda seseorang tenggelam.

Langkah tersebut dilakukan untuk memperlengkap bukti indikasi bahwa Dante memang meninggal akibat tenggelam.

"Kemudian hasil autopsinya juga didukung kami temukan tumbuhan air dalam sumsum dan di organ hatinya sementara kami menyimpulkan kondisi sesuai dengan korban meninggal akibat tenggelam," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(avk/up)

Berita Terkait