Puluhan petugas Pemilu 2024 meninggal dunia. Data dari Kementerian Kesehatan mencatat dari 14-18 Februari terdapat 84 petugas Pemilu meninggal dunia.
"Kami di pemerintah, khususnya di Kemenkes melihat bahwa satu nyawa saja meninggal bagi kami sudah terlalu banyak," ucap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin (19/2/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan pemerintah berduka atas meninggalnya puluhan petugas dan pengawas Pemilu 2024. Total 84 orang meninggal selama Pemilu 2024, dengan rincian 71 petugas di bawah KPU, dan 13 lainnya pengawas dari Bawaslu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami atas nama pemerintah ingin sampaikan ucapan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para pejuang demokrasi. Semoga arwah almarhum/almarhumah diterima di sisi Allah SWT," ujar Moeldoko.
Moeldoko mengatakan pemerintah akan tetap membangun kewaspadaan tinggi terkait penyelenggaraan Pemilu. Sehingga ke depannya tidak ada lagi kematian petugas Pemilu.
"Kita pemerintah tetap concern untuk bangun kewaspadaan yang tinggi agar sisa waktu yang ada tidak ada lagi hal-hal yang seperti itu. Dan kita berusaha semaksimal mungkin untuk preventif dan kuratif," tuturnya.
Menurut data Kemenkes, berikut penyebab kematian petugas Pemilu 2024
- Penyakit Jantung 19 orang
- Kecelakaan 8 orang
- Hipertensi 7 orang
- Sindrom distres pernapasan akut (ARDS) 6 orang
- Penyakit serebrovaskular 5 orang
- Death on Arrival 5 orang
- Sudden Cardiac Death 2 orang
- Kegagalan Organ 2 orang
- Diabetes Melitus 2 orang
- Sesak Napas 1 orang
- TB Paru 1 orang
- Penyakit Ginjal Kronik 1 orang
- Asma 1 orang
- Belum diketahui 11 orang
(kna/naf)











































