Curhat Timses Caleg 'Kena Mental', Stres Berat hingga Sulit Tidur

Curhat Timses Caleg 'Kena Mental', Stres Berat hingga Sulit Tidur

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 20 Feb 2024 13:03 WIB
Curhat Timses Caleg Kena Mental, Stres Berat hingga Sulit Tidur
Curhat salah satu timses caleg yang mengaku stres berat pasca pemilu. (Foto: Averus/detikHealth)
Jakarta -

Seorang anggota timses caleg dan capres, Fony (38), curhat terkait kondisi kesehatan mentalnya selama terlibat dalam pemilu 2024. Fony menceritakan pasca pemilu ia mengalami stres berat lantaran caleg dan capres yang diusungnya mendapatkan suara yang tidak sesuai target.

Ia menuturkan bahwa beberapa hari setelah pemungutan suara, mulai merasakan gejala seperti susah tidur hingga sering memikirkan hasil pemilu sementara, yang saat ini penghitungannya masih berjalan di KPU.

"Kepikiran kalau misalnya yang bersangkutan tidak jadi gimana. Selama ini kan 5 tahun kita jalan bersama nih istilahnya bisa bantu warga dan segala macam," kata Fony ketika ia menjalani tes skrining kejiwaan di RSUD Tamansari, Selasa (20/2/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku mendapat informasi terkait pemeriksaan kejiwaan melalui grup Whatsapp. Sempat merasa ragu, Fony akhirnya memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan.

Ia berharap pemeriksaan ini bisa membuatnya lebih merasakan tenang lantaran stres berat yang ia alami.

ADVERTISEMENT

"Saya rasa banyak ya sebenarnya seperti itu (mengalami gangguan mental), cuma nggak ada keberanian untuk mengikuti tes seperti ini. Mereka takut dibilangin jadi orang gila, dibilang orang stres," cerita Fonny.

"Kalau saya sebenarnya awal-awal sempat, 'Wah nanti gue dibilang gila ini'. Tapi kita mencoba untuk mengetahui diri kita sendiri gitu," tambahnya.

Fony mengaku sudah menjadi bagian dari salah satu timses caleg dalam lima tahun terakhir. Persiapan yang begitu panjang dan hasil yang tidak sesuai menurutnya menjadi faktor utama mengapa ia mengalami stres yang cukup tinggi.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, ia didiagnosis mengalami stres berat. Fony disarankan untuk memperbanyak istirahat dan mulai belajar perlahan menerima hasil jika memang tidak sesuai dengan harapan.

"Mungkin ya permintaan warga sudah kita turuti dalam artian bantuan ini bantuan itu selama berjalannya 2019 ke sini, tapi di daerah-daerah tertentu itu hasilnya tidak memuaskan berubah dari peta yang terjadi di 2019," tandasnya.




(avk/naf)

Berita Terkait