Viral Geng Tai di Tangsel, Psikolog Ungkap Dampak Bullying ke Korban

Viral Geng Tai di Tangsel, Psikolog Ungkap Dampak Bullying ke Korban

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 21 Feb 2024 16:33 WIB
Viral Geng Tai di Tangsel, Psikolog Ungkap Dampak Bullying ke Korban
Foto: Getty Images/iStockphoto/ThitareeSarmkasat
Jakarta -

Baru-baru ini heboh dengan kasus bullying yang menimpa seorang siswa di Tangerang Selatan. Kasus bullying tersebut diduga dilakukan oleh sebuah grup bernama 'geng tai', yang melakukan kekerasan terhadap seorang siswa hingga sempat dirawat di RS karena mengalami luka.

Bullying adalah tindakan penindasan atau kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyakiti ataupun menyudutkan orang lain. Bullying bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih sering dilakukan oleh anak usia remaja. Ada beberapa dampak bullying yang perlu diwaspadai karena bisa memengaruhi kesehatan mental korban.

Psikolog klinis dari Ohana Space, Veronica Adesla, menjelaskan dampak bullying pada korban tentu akan sangat beragam, salah satunya bisa saja membuat anak tersebut menjadi ketakutan bersosialisasi. Oleh sebab itu, peran keluarga sangat penting untuk memberikan dukungan pada anak korban bullying.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dukungan orang tua merupakan sistem dukungan sosial yang terpenting di masa remaja dibandingkan dengan sistem dukungan sosial lainnya," ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (21/2/2024).

"Dukungan orang tua dapat mempengaruhi jati diri seorang anak yang dapat meningkatkan kemampuannya dalam beradaptasi terhadap suatu masalah yang disebut dengan resiliensi. Jika dampak bullying sudah sangat mengganggu kegiatan sehari-hari anak, alangkah baiknya orang tua peka dan mengajak anak untuk bertemu professional," lanjutnya lagi.

ADVERTISEMENT

Selain ketakutan untuk bersosialisasi, Veronica juga menyebut sejumlah dampak yang bisa dialami oleh korban bullying. Di antaranya:

  • Ketakutan, kecemasan, tidak aman sehingga harus selalu berjaga-jaga
  • Sedih, kesepian, depresi, meningkatkan risiko munculnya pemikiran dan perilaku untuk mengakhiri hidup.
  • Kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasa disukai
  • Sulit tidur atau mengalami masalah tidur seperti mimpi buruk
  • Tidak percaya diri, merasa tidak berdaya, sulit mengambil keputusan, dan sulit berkonsentrasi,
  • Terjebak ke dalam penggunaan alkohol/ obat-obatan.
  • Dalam jangka panjang bila tidak tertangani dengan baik maka dapat mengalami masalah kesehatan mental, seperti PTSD, kecemasan, dan depresi

"Oleh sebab itu keluarga perlu untuk memberikan dukungan dan juga perhatian yang lebih intens kepada anak korban bullying," sambungnya lagi.




(suc/up)
Bullying di Tangsel
16 Konten
Perundungan atau bullying kembali muncul, kali ini di sebuah sekolah swasta di Tangerang Selatan. Melibatkan anak tokoh ternama sebagai pelakunya. Kenapa selalu terjadi?

Berita Terkait