Awas! Diet yang Seperti Ini Tingkatkan Risiko Kanker Usus Besar

Ghefira Nur Fatimah - detikHealth
Kamis, 22 Feb 2024 21:00 WIB
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sewcream)
Jakarta -

Berat badan berlebih memang bisa bikin tidak percaya diri. Diet menjadi salah satu tujuan utama bagi mereka yang overweight. Namun, siapa sangka diet dapat memicu risiko kanker kolorektal jika cara pelaksanaannya salah.

Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) hingga rektum atau dubur, yang memang paling banyak dikaitkan dengan buruknya pola diet. Menurut riset, paling banyak pasien pengidap kanker kolorektal berada di usia 60-70 tahun.

Tapi, semakin ke sini banyak pasien di bawah usia 50 yang terkena kanker kolorektal. Ternyata, salah satu penyebabnya adalah diet yang salah.

"Semakin ke sini lumayan banyak pasien di bawah 50, biasanya karena pola makan yang nggak sehat. Apalagi sekarang banyak tuh yang diet, tapi ternyata caranya salah," ujar konsultan bedah digestif dr Ariansah Margaluta, dalam seminar, Rabu (21/2/2024).

Makanan yang masuk ke dalam tubuh pada seseorang yang diet haruslah diseleksi. Diet rendah serat dan tinggi lemak menjadi salah satu faktor risiko pemicu kanker kolorektal. Selain itu, buah dan sayur yang mengandung tinggi serat wajib dikonsumsi bagi pejuang diet.

Selain makanan tinggi lemak, ternyata kebanyakan konsumsi protein dan daging merah juga kurang baik. Apalagi, jika tidak dibarengi dengan aktivitas fisik. Jangan hanya meminimalisir makanan yang masuk ke dalam tubuh, tapi tetap konsumsi makanan yang sehat dengan dibarengi olahraga atau aktivitas fisik.

Jadi, jika sedang atau ingin berencana diet, tetaplah dalam pola diet yang sehat dengan konsumsi nutrisi yang baik. Cegah sedini mungkin risiko kanker kolorektal dengan menyeimbangkan pola makan. Diet tidak semata-mata menurunkan berat badan dengan memangkas makanan yang masuk ke dalam tubuh, tapi tetap dengan pola yang benar dan seimbang.



Simak Video "Video: Ketua YKPI soal Banyak Pasien Kanker Pilih Pengobatan Alternatif"

(Ghefira Nur Fatimah/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork