Fenomena panas ekstrem sempat terjadi di pertengahan tahun 2023. Panas terik itu dipicu beberapa hal, salah satunya fenomena El Nino dan perubahan iklim.
Akankah tahun 2024 lebih panas 'mendidih' daripada tahun 2023?
Deputi Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan puncak musim kemarau di Indonesia diperkirakan akan dimulai Juli hingga Agustus 2024. Tidak seperti tahun sebelumnya, kemungkinan musim kemarau di tahun ini tidak seterik tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suhu akan mendekati normal dan tidak lebih panas," terang Guswanto saat dihubungi detikcom, Kamis (22/2/2024).
Dalam kesempatan terpisah Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Fachri Radjab mengungkap hasil analisis suhu rata-rata tahunan dari pengamatan BMKG menunjukkan bahwa anomali suhu 2024 akan sedikit lebih rendah daripada 2023.
"BMKG memprediksi suhu rata-rata tahunan 2024 akan berkisar 0,3 derajat Celcius atau sedikit lebih rendah dari suhu tahunan 2023," tutur Fachri.
Namun Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) punya pendapat yang berbeda. Mereka memprediksi tahun 2024 mungkin akan lebih panas.
Perubahan iklim disebut menjadi ancaman global terbesar saat ini dan meningkatnya kesenjangan akan memperburuk dampaknya.
"Kita baru saja melewati tahun terpanas yang pernah tercatat, dan tahun 2024 mungkin akan lebih panas dan ekstrem ketika dampak penuh El Nino yang sedang berlangsung berdampak pada suhu dan peristiwa cuaca," kata Sekjen WMO Celeste Saulo.
(kna/kna)











































