Kasus Langka, Infeksi DBD Picu Remaja Ereksi 18 Jam Nonstop

Kasus Langka, Infeksi DBD Picu Remaja Ereksi 18 Jam Nonstop

Averus Kautsar - detikHealth
Sabtu, 24 Feb 2024 15:00 WIB
Kasus Langka, Infeksi DBD Picu Remaja Ereksi 18 Jam Nonstop
Ilustrasi nyamuk penyebab DBD (Foto: Getty Images/iStockphoto/PongMoji)
Jakarta -

Peneliti mengungkap temuan mengejutkan terkait efek langka yang ditimbulkan dari demam berdarah dengue (DBD). Gejala langka yang dimaksud adalah ereksi spontan berjam-jam tanpa rangsangan seksual. Bagaimana temuannya?

Dikutip dari The Sun, para dokter di Burkina Faso, Afrika Barat, belum lama ini mengungkap kemungkinan demam berdarah dapat menyebabkan ereksi spontan. Seperti yang diketahui, umumnya DBD menimbulkan gejala demam, sakit kepala, dan sakit perut.

Mereka mempublikasikan temuan tersebut dalam sebuah jurnal Urology Reports. Dari hasil temuan tersebut, seorang remaja berusia 17 tahun dirawat di unit gawat darurat karena infeksi DBD yang parah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Remaja tersebut telah dirawat di rumah sakit selama lima hari karena iskemia akut. Iskemia merupakan kondisi ketika aliran darah menjadi terganggu. Tidak hanya itu, remaja tersebut juga mengalami masalah ginjal akibat infeksi yang diidap.

Kemunculan Gejala Ereksi 'Aneh'

Tim dokter menuturkan remaja tersebut mengalami ereksi 'lembut' yang lama hingga 18 jam. Mereka menuturkan ereksi tersebut muncul tanpa rangsangan seksual apa pun.

ADVERTISEMENT

"Selama sekitar 18 jam, dia mengalami ereksi yang lembut, tidak nyeri, dan terus-menerus yang terjadi secara spontan tanpa rangsangan seksual apa pun," kata para dokter.

Dokter memperkirakan remaja tersebut mengalami priapisme arteri akibat demam berdarah. Priapisme merupakan ereksi yang bertahan lama dan sering kali menyakitkan meskipun tidak ada rangsangan seksual.

Para dokter di Burkina Faso yakin ereksi remaja tersebut mungkin disebabkan oleh infeksi virus demam berdarah pada pembuluh darah di penisnya. Hal ini menyebabkan cairan plasma bocor ke dalam batang penis dan membuatnya tampak lebih besar dan kencang.

"DBD yang menyebabkan kebocoran pembuluh darah, bisa menjadi pemicu priapisme arteri yang jarang terjadi," jelas tim dokter.

Pada akhirnya tim dokter memberikan perawatan kepada pasien tersebut berupa kompres es. Kondisi pasien tersebut akhirnya kembali normal dalam waktu 48 jam.

"Pasien diperiksa lagi setelah tiga bulan dan kemudian setelah enam bulan dan tidak menunjukkan keluhan apa pun," tulis mereka seraya menambahkan pasien mampu mencapai ereksi normal setelah gejala aneh yang dialami.




(avk/kna)

Berita Terkait