Perjuangan Pria Berbobot 594 Kg Turunkan BB, Nyaris Tewas karena Terlalu Gemuk

Perjuangan Pria Berbobot 594 Kg Turunkan BB, Nyaris Tewas karena Terlalu Gemuk

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 04 Mar 2024 09:31 WIB
Perjuangan Pria Berbobot 594 Kg Turunkan BB, Nyaris Tewas karena Terlalu Gemuk
Juan Pedro sempat berbobot nyaris 600 kg. (Foto: AFP via Getty Images/ULISES RUIZ)
Jakarta -

Seorang pria di Meksiko menjadi manusia terberat di dunia dengan bobot nyaris 600 kg. Berat badannya itu sempat membuatnya sekarat dan hampir tewas.

Juan Pedro Franco (39) sempat berbobot 594 kg. Berat badannya setara 10 pria dewasa sehingga beraktivitas pun sulit untuknya.

Sejak kecil, dia memiliki masalah dengan berat badannya. Ia memiliki berat badan 63,5 kg saat usianya baru menginjak 6 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika remaja, Juan mengalami cedera yang memperburuk keadaannya. Di usianya yang ke-17, beratnya mencapai 228 kg. Kondisi ini hampir merenggut nyawanya. Juan hanya bisa berbaring di tempat tidur dan harus menggunakan popok karena tidak dapat berjalan ke toilet.

Dia pun memutuskan untuk menurunkan berat badannya. Perjalanan penurunan berat badan ini tidak mudah dan memerlukan pembedahan serta perjuangan lain untuk menjaga kesehatannya.

ADVERTISEMENT

Setelah dibawa ke klinik penurunan berat badan di Guadalajara, Juan menjalani perawatan panjang yang membantunya memulai perjalanan penurunan berat badannya dengan kebugaran dan binaraga setelah operasi.

"Hanya dengan mampu mengangkat tangan dan bangun setiap hari, bangun untuk minum atau pergi ke toilet, sudah membuat saya merasa luar biasa," kata Juan kepada media lokal Telemundo.

Di tahun 2020, Juan sempat didiagnosis mengidap COVID-19. Meski berat badannya sudah di angka 208 kg, namun riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit paru obstruktif kronik yang dideritanya membuat perjuangannya melawan virus ini sangat melelahkan.

"Ini penyakit yang sangat agresif. Saya mengalami sakit kepala, nyeri badan, kesulitan bernapas, demam. Saya adalah orang yang sangat berisiko," kata Franco kepada AFP dari rumahnya di negara bagian Aguascalientes.




(kna/suc)

Berita Terkait