Angka Kesuburan RI Turun, Menkes Singgung Tren Menikah Tanpa Anak

Angka Kesuburan RI Turun, Menkes Singgung Tren Menikah Tanpa Anak

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 08 Mar 2024 18:31 WIB
Angka Kesuburan RI Turun, Menkes Singgung Tren Menikah Tanpa Anak
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: Averus Al Akutsar/detikHealth)
Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi tren penurunan angka pernikahan Indonesia pada tahun 2023. Angka pernikahan tersebut menurun hingga dua juta dalam waktu tiga tahun terakhir.

Tidak hanya angka pernikahan, angka kesuburan wanita atau total fertility rate (TFR) juga mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, angka kesuburan wanita Indonesia berada di angka 2,1, sedangkan pada tahun 2017 fertility rate berada di angka 2,4 hingga 2,5.

Menkes Budi menuturkan persoalan fertility rate memang harus menjadi perhatian semua pihak. Hal ini menurutnya berkaitan erat dengan kesempatan sebuah negara untuk menjadi sebuah negara maju.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia lantas mencontohkan negara China yang sempat membuat kebijakan 'satu anak' yang akhirnya membuat angka kesuburan turun drastis. Kondisi tersebut akhirnya membuat China sampai sekarang belum bisa menjadi negara maju.

"China dulu kan ada kebijakan one child policy. Sekarang akhirnya pemerintah China sadar. Karena akhirnya fertility rate-nya turun, dia belum sampai itu negara maju," ucap Menkes Budi ketika ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2024).

ADVERTISEMENT

Menkes Budi berpendapat bahwa sebuah negara yang ingin menjadi negara maju harus mengetahui bagaimana cara mengatur fertility rate-nya. Dengan begitu angka kesuburan tidak terlampau rendah dan jumlah masyarakat usia muda atau produktif tidak berkurang.

Ia pun menambahkan bahwa di Indonesia, tren untuk tidak menikah memang mengalami peningkatan. Hal ini belum lagi ditambah banyak pasangan modern yang kini memilih untuk tidak memiliki anak.

"Ini fertility rate harus diatur. Karena memang data yang saya lihat. Jadi banyak sekarang menikahnya telat. Udah menikahnya telat, belum tentu mau punya anak," tandasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik 2024 melaporkan jumlah pernikahan di Indonesia tercatat terus mengalami penurunan. Dalam kurun tiga tahun terakhir, secara nasional pernikahan menurun sekitar dua juta.

Berikut ini data laporan angka penurunan pernikahan dari tahun ke tahun di Indonesia menurut data dari BPS:

  • 2021: 1.742.049
  • 2022: 1.705.348
  • 2023: 1.577.255



(avk/up)
Tren Ogah Nikah
6 Konten
Makin ke sini, makin banyak generasi mudah yang ogah menikah. Setidaknya, menunda usia nikah demi mengejar mimpi, pendidikan maupun pekerjaan.

Berita Terkait