Memasuki awal bulan Ramadan, banyak orang mencari trik sahur supaya tetap kuat tahan lapar dan haus sampai buka. Tak sedikit juga yang membagikan 'simple hack' di media sosial, tapi hati-hati tidak perlu tergoda untuk mencoba karena kebanyakan di antaranya sudah terbukti tidak manjur-manjur amat.
Salah satunya adalah dengan mengonsumsi produk-produk pangan olahan siap santap, seperti ransum militer maupun protein bar yang biasa dikonsumsi atlet. Produk-produk tersebut diklaim mengandung kalori tinggi serta kaya akan protein yang secara teori memang bikin kenyang.
Namun demikian, pakar nutrisi Dr dr Nurul Ratna Mutu Manikam, SpGK (K) dari Alia Hospital Jakarta Timur mengingatkan untuk tidak mengandalkan produk semacam itu. Menurutnya, mengakali puasa dengan produk-produk yang tidak sesuai peruntukannya adalah hal yang sia-sia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya protein bar itu diciptakan untuk tambahan makan atlet yang endurance exercise, misalnya atlet marathon, atau olahraga yang lebih dari satu jam, supaya mendapat tambahan energi dalam waktu cepat dapat protein juga tanpa menyebabkan kenyang berlebihan," kata dr Nurul.
"Kalau kita gunakan untuk sahur, kurang tepat," tegasnya dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (8/3/2024).
Daripada mengandalkan produk semacam itu, dr Nurul lebih menyarankan menu makan yang lengkap dengan kandungan nutrisi yang seimbang dan mencukupi. Selain memilih jenis karbohidrat kompleks, ia juga menyarankan untuk memperbanyak porsi protein.
Sebenarnya protein bar itu diciptakan untuk tambahan makan atlet yang endurance exercisedr Nurul Ratna Mutu Manikam, SpGK (K) |
Sahur pakai oralit bisa membantu?
Tren sahur pakai oralit sempat nge-hits beberapa tahun belakangan, dipercaya konon bisa bikin lebih tahan haus. Saking banyaknya yang mengikuti, stok oralit di beberapa apotek sempat kosong sehingga yang beneran butuh karena sakit dan diare jadi kesulitan mendapatkan oralit.
Menurut dr Nurul, sahur dengan oralit boleh-boleh saja dilakukan tapi hanya sebagai tambahan dan bersifat optional. Oralit tidak menggantikan kebutuhan mminum sekitar 8 gelas sehari sebagaimana dianjurkan.
"Haus itu pasti, tapi ingat oralit belum tentu cocok juga, yang penting cairannya terpenuhi dulu, baru kemudian kita bisa tambahkan oralit," tegasnya.
NEXT: Hindari kopi saat sahur
Selain itu, dr Nurul juga menyoroti kebiasaan minum kopi saat sahur. Bahkan bukan cuma minum kopi, minum teh sekalipun tidak dianjurkan karena sama-sama mengandung kafein yang sifatnya diuretik atau meluruhkan cairan.
"Jadi kalau terpaksa banget pengen minum kopi, baiknya setelah buka, tapi kalau nggak usah minum kopi juga nggak apa-apa toh cuma sebulan kan puasanya, abis itu minum kopi lagi, daripada beser malah dehidrasi," saran dr Nurul.
Menu lain yang sebaiknya dihindari saat sahur menurut dr Nurul adalah makanan tinggi lemak dan yang rasanya pedas, karena bisa memicu haus berlebihan di siang hari. Menurutnya, sahur sebaiknya diisi dengan menu lengkap yang mengandung nutrisi seperti karbohidrat kompleks, protein, dan nutrisi lain yang diperlukan oleh tubuh.











































