CATATAN: Informasi ini bukan untuk ditiru. Jika Anda atau orang terdekat tengah mengalami depresi dan rentan melakukan bunuh diri, segera mendatangi bantuan profesional kesehatan psikiater dan psikolog setempat. Anda juga dapat menghubungi 119 ext. 9 atau Halo Kemenkes 1500-567 yang tersedia 24 jam.
Eks karyawan Boeing yang dikenal sebagai 'whistleblower' atau informan yang membocorkan dugaan masalah keselamatan di manufaktur pesawat terbang raksasa tersebut ditemukan tewas.
John Barnett (62) meninggal pada hari Sabtu (9/3/2024) karena luka yang diakibatkan oleh dirinya sendiri, demikian penjelasan petugas koroner di South Carolina, Amerika Serikat, pada Senin (11/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Departemen Kepolisian Kota Charleston adalah lembaga investigasi. Tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia saat ini," sebut kantor Koroner Charleston County Bobbi Jo O'Neal, dikutip dari Al Jazeera.
Boeing, tempat Barnett bekerja selama lebih dari tiga dekade hingga pensiun pada tahun 2017, menyampaikan belasungkawa atas berita kematiannya.
"Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett, dan rasa duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya," kata produsen pesawat yang berbasis di Seattle itu kepada Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.
Brian Knowles, seorang pengacara di Carolina Selatan yang mewakili Barnett, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
BBC, yang pertama kali memberitakan berita kematian Barnett, mengatakan mantan karyawan tersebut telah memberikan bukti dalam gugatan pelapor terhadap perusahaan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Pada 2019, Barnett menurut laporan BBC menuduh bahwa Boeing sengaja memasang bagian-bagian yang rusak pada pesawat dan penumpang pada 787 Dreamliner dapat dibiarkan tanpa oksigen jika terjadi dekompresi mendadak.
Boeing membantah klaim Barnett pada saat itu dan bersikeras bahwa mereka mematuhi standar keselamatan tertinggi.
Boeing, yang mendominasi pasar pesawat komersial bersama dengan Airbus yang berbasis di Belanda, berada di bawah pengawasan ketat atas catatan keselamatannya sejak dua kecelakaan fatal yang melibatkan Boeing 737 MAX pada 2018 dan 2019.
Pada hari Senin, puluhan orang mengalami luka-luka, kebanyakan dari mereka ringan, ketika pesawat Boeing mereka dalam perjalanan ke Selandia Baru dari Australia mengalami apa yang digambarkan oleh pejabat maskapai penerbangan sebagai "gerakan kuat" yang disebabkan oleh "kejadian teknis".
Insiden tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian peristiwa terkait keselamatan sejak awal Maret, termasuk kebakaran mesin yang memaksa sebuah Boeing 737 melakukan pendaratan darurat di Houston, Texas tak lama setelah lepas landas.
Terlepas dari kasus tersebut, keinginan melukai diri sendiri hingga bunuh diri bisa menimpa kelompok mana saja. Sebaiknya, waspada jika melihat atau bahkan mengalami ciri-ciri seperti berikut, sebelum berujung fatal:
- Merasa sedih berkepanjangan, perubahan suasana hati, mudah emosi
- Putus asa soal masa depan
- Gangguan tidur
- Mendadak mengalami ketenangan setelah masa depresi dan bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut telah mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
- Menyendiri, menarik diri dari aktivitas sosial.
- Perubahan kepribadian atau penampilan. Bisa jadi orang tersebut tiba-tiba menjadi kurang peduli dengan penampilan pribadinya.
- Perilaku berbahaya atau merugikan diri sendiri seperti mengemudi sembrono, melakukan hubungan seks yang tidak aman, dan peningkatan penggunaan obat-obatan atau alkohol, dapat menunjukkan bahwa orang tersebut tidak lagi menghargai hidupnya.
- Mereka yang memilih bunuh diri biasanya juga membuat beberapa persiapan. Salah satunya mengurus urusan pribadi seperti mengunjungi teman dan anggota keluarga, memberikan harta pribadi, membuat surat wasiat, dan membersihkan kamar atau rumah mereka. Beberapa orang akan menulis catatan sebelum bunuh diri.
- Bunuh diri bukanlah penyakit mental, tetapi efek serius dari gangguan mental yang meliputi depresi berat, gangguan bipolar, gangguan stres pascatrauma, gangguan kepribadian, skizofrenia, gangguan penggunaan zat, gangguan kecemasan, gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia nervosa bisa berujung bunuh diri.
(naf/suc)











































