Pemicu Sembelit Saat Puasa, Dokter Pencernaan Sampai Kebanjiran Pasien

Pemicu Sembelit Saat Puasa, Dokter Pencernaan Sampai Kebanjiran Pasien

Nayla Azalia Saparija, Haifa Nur Raidah - detikHealth
Jumat, 15 Mar 2024 03:42 WIB
Pemicu Sembelit Saat Puasa, Dokter Pencernaan Sampai Kebanjiran Pasien
Sembelit meningkat saat puasa (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Selama Ramadan, berbagai kasus gangguan pencernaan mengalami peningkatan. Konsultan gastroenterologi menyebut banyak pasien datang dengan keluhan susah BAB (Buang Air Besar) atau sembelit.

Hal itu diungkap antara lain oleh dr Amanda Pitarini, SpPD-KGEH dari RS Abdi Waluyo. Salah satu penyebabnya adalah perubahan pola makan yang berdampak pada sistem metabolisme.

"Angka sembelit itu meningkat pada saat bulan puasa. Konsumsi air kan turun banget tuh, makan juga nggak terlalu bisa masuk jadi biasanya serat dikalahin kan," kata dr Amanda dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (14/3/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain hidrasi dan asupan serat yang rendah, frekuensi BAB yang rendah ternyaya juga kerap dipengaruhi oleh porsi makan yang memang kurang mencukupi. Artinya, tidak benar-benar mengalami sembelit.

"Kadang kita berpikir, wah sudah 3 hari saya tidak BAB, ternyata makannya cuman seuprit. Ya gimana ususnya bekerja nggak makan tiba-tiba disuruh BAB? Ya nggak bisa," kata dr Mario Budi Purwanegara, SpPD-KGEH dari RS Alia Depok.

ADVERTISEMENT

Bukan cuma memicu rasa tidak nyaman, sembelit perlu diatasi karena bisa berdampak pada pola makan secara keseluruhan. Ketika seseorang mengalami susah BAB, perut akan mudah mengalami kembung atau bergas, dan bahkan merasa mual.

"Karenanya, kita jaga semua dari atas sampai bawah. Gimana caranya makannya bagus, BAB-nya lancar," kata dr Amanda.

Risiko sembelit bisa dikurangi antara lain dengan menjaga kecukupan cairan dan serat dalam makanan. Selain itu, tetap aktif secara fisik dengan tidak terlalu banyak rebahan juga bisa membantu mengurangi risikonya.




(up/up)

Berita Terkait