Dokter Tak Sarankan Buka Puasa dengan Teh, Kenapa?

Dokter Tak Sarankan Buka Puasa dengan Teh, Kenapa?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 17 Mar 2024 17:00 WIB
Dokter Tak Sarankan Buka Puasa dengan Teh, Kenapa?
Ilustrasi teh. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Rupanya, meminum teh saat berbuka puasa tak selalu cocok untuk setiap orang. dr Helmin Agustina Silalahi, Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health mewanti-wanti setiap orang yang memiliki sensitivitas tertentu, termasuk pengidap maag dan GERD.

Hal ini disebutnya berkaitan dengan efek kafein pada teh tersebut. Minuman paling aman untuk dikonsumsi setelah berbuka pada kelompok ini adalah air putih.

"Jadi teh kan mengandung kafein ya, jadi pada beberapa orang, nggak semua orang, terutama yang mereka sensitif terhadap kafein itu sudah pasti akan sakit, asam lambungnya akan naik," bebernya saat ditemui detikcom baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Air putih bagus, jus, kalau misalnya penderita sakit maag jangan yang asam-asam juga, kayak jus pisang, timun suri boleh, segar juga kan, asal jangan tambah jeruk nipis," tuturnya.

dr Helmin meminta pengidap maag untuk menghindari asupan makanan pedas, makanan dengan lemak tinggi, makanan dan minuman dengan kadar asam tinggi saat berbuka puasa maupun sahur. Hal ini bisa memperburuk gejala yang otomatis mengganggu berjalannya ibadah.

ADVERTISEMENT

Selain pola makan, pasien dengan riwayat maag dan GERD juga diminta untuk rutin berolahraga meskipun tengah berpuasa. Olahraga di waktu puasa bisa dilakukan menjelang waktu berbuka.

Hal ini demi menghindari kekambuhan gejala yang dipicu rasa cemas, stres, hingga overthinking. "Olahraga ini nantinya sebagai stress release," pungkasnya.




(naf/up)

Berita Terkait