Ternyata Ini 9 Kebiasaan Orang Singapura yang Bikin Panjang Umur

Ternyata Ini 9 Kebiasaan Orang Singapura yang Bikin Panjang Umur

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 05 Apr 2024 19:00 WIB
Ternyata Ini 9 Kebiasaan Orang Singapura yang Bikin Panjang Umur
Singapura. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Singapura masuk dalam jajaran negara 'panjang umur' alias blue zone. Itu didefinisikan sebagai tempat di mana masyarakat bisa hidup lebih lama dan lebih sehat.

Pencipta istilah 'blue zone', Dan Buettner, mengatakan Singapura menjadi negara dengan angka harapan hidup yang disesuaikan dengan kesehatan tertinggi di dunia.

"Jadi, apapun yang dilakukan Singapura, mereka berupaya menghasilkan kehidupan terpanjang dan tersehat di planet ini," tutur Buettner yang dikutip dari CNBC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku The Blue Zones, Buettner menyebut ada lima wilayah Blue Zones. Di antaranya adalah Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), Ikaria (Yunani), Loma Linda (California, AS), dan Semenanjung Nikoya (Kosta Rika).

Umumnya, wilayah Blue Zone terbentuk dari cara hidup tradisional, yang berkontribusi pada umur panjang masyarakatnya. Namun, Singapura adalah Blue Zone yang 'direkayasa'.

ADVERTISEMENT

Masyarakat di sana juga tidak mengadopsi gaya hidup tradisional yang biasanya diterapkan oleh wilayah Blue Zone sebelumnya. Lalu, bagaimana Singapura bisa menjadi wilayah Blue Zone?

Dikutip dari berbagai sumber, berikut 9 hal yang menjadi kekuatan Singapura menjadi wilayah Blue Zone:

1. Gaya hidup aktif

Dikutip dari CNBC, infrastruktur kota mendorong masyarakat lebih aktif secara fisik. Mereka merancang taman dengan baik, jalur ramah pejalan kaki, dan sistem transportasi umum yang luas yang mendorong berjalan kaki.

Bahkan dalam dosis kecil, olahraga teratur merupakan bagian integral dari rutinitas sehari-hari masyarakat Singapura.

2. Menerapkan pola makan seimbang

Masakan Singapura, kaya akan buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan laut. Itu cukup mencerminkan keseimbangan dan keragaman makanan yang dikonsumsi.

Konsumsilah makanan kaya nutrisi sambil menikmati hidangan lokal secukupnya sangat penting untuk pola makan yang sehat.

3. Memprioritaskan kesehatan mental

Kesehatan mental mendapatkan momentum di Singapura, dengan inisiatif yang mempromosikan manajemen stres, kewaspadaan, dan mencari bantuan profesional bila diperlukan. Menumbuhkan ketahanan dan mekanisme penanggulangan berkontribusi pada pikiran dan tubuh yang lebih sehat.

4. Inisiatif kesehatan mental

Pemerintah Singapura menerapkan langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Itu termasuk dengan pemeriksaan kesehatan rutin, kampanye vaksinasi, serta kampanye yang menargetkan berhenti merokok dan kebiasaan makan sehat.

5. Tradisi budaya

Praktik tradisional seperti tai chi, qigong, dan pengobatan herbal dihargai bersamaan dengan pendekatan perawatan kesehatan modern. Mengintegrasikan warisan budaya ke dalam praktik kesehatan akan memperkaya kesejahteraan holistik.

6. Memupuk hubungan sosial yang kuat

Warga Singapura memprioritaskan ikatan sosial, secara rutin melakukan aktivitas komunal seperti berolahraga bersama dan makan bersama. Membangun dan memelihara hubungan yang bermakna bisa berkontribusi terhadap kesejahteraan dan umur panjang secara keseluruhan.

7. Keterlibatan masyarakat

Warga Singapura secara aktif berpartisipasi dalam inisiatif komunitas dan kerja sukarela, menumbuhkan rasa memiliki dan memiliki tujuan. Berkontribusi kepada masyarakat dan mendukung orang lain berdampak positif pada kesejahteraan mental dan emosional.

8. Mengadopsi teknologi untuk kesehatan

Singapura mengintegrasikan teknologi ke dalam layanan kesehatan, memfasilitasi telemedis, aplikasi pelacakan kesehatan, dan platform digital untuk pendidikan dan pemantauan kesehatan. Memanfaatkan inovasi meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas layanan kesehatan.

9. Layanan kesehatan yang mudah diakses

Negara ini memiliki sistem layanan kesehatan yang komprehensif, menyediakan layanan medis yang mudah diakses dan terjangkau bagi penduduknya. Pemeriksaan kesehatan rutin dan intervensi dini berkontribusi pada pencegahan penyakit dan umur panjang.

Halaman 2 dari 2
(sao/kna)

Berita Terkait