BMKG Beri Warning! Cuaca Ekstrem Masih Intai Banyak Wilayah RI

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 28 Apr 2024 12:06 WIB
Ilustrasi cuaca panas. (Foto: Dok. Detikcom)
Jakarta -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti masyarakat terkait potensi cuaca ekstrem di periode peralihan musim. BMKG menyebut sekitar 63 persen wilayah di Indonesia bakal mengalami awal musim kemarau di Mei minggu pertama hingga Agustus 2024.

Pihaknya ikut menyoroti laporan awal pekan ini yang menunjukkan gelombang panas (heat wave) melanda berbagai negara Asia dan Asia Tenggara. Thailand yang wilayahnya berdekatan dengan Indonesia, mencatat suhu maksimum mencapai 52 derajat Celcius. Sepanjang 2024 dilaporkan 30 orang meninggal akibat serangan panas di Thailand.

Bagaimana di Indonesia?

BMKG melaporkan suhu panas maksimum di beberapa wilayah misalnya Medan di 21 April berada di atas 36,5 derajat Celcius. Sementara di periode yang sama pada Sumatera Utara mencapai suhu maksimum 37 derajat Celcius, dan di Saumlaki, Maluku mencapai suhu maksimum sebesar 37,8 derajat Celcius, serta pada 23 April di Palu, Sulawesi Tenggah mencapai 36,8 derajat Celcius.

Selain cuaca panas, BMKG memonitor masih terjadinya hujan intensitas sangat lebat hingga ekstrem sejak 22 April 2024 di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain di wilayah berikut:

Luwu Utara (Sulawesi Selatan)
Banjarbaru (Kalimantan Selatan)
Kapuas Hulu (Kalimantan Barat)
Tanjung Perak Surabaya (Jawa Timur).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan dalam sepekan ke depan, BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan secara signifikan, yakni di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat dan tengah, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan Sebagian besar Papua.

"Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial, serta kondisi suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia," beber Guswanto dalam siaran pers, dikutip Minggu (28/4/2024).

"Hal ini tentu saja dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Indonesia," pungkasnya.

NEXT: Pemicu Cuaca Panas di RI



Simak Video "Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara"

(naf/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork