Potensi suhu panas masih mungkin terjadi selama sepekan ke depan hingga awal Agustus 2024.
"Memasuki periode Mei, sebagian wilayah Indonesia mulai mengalami awal kemarau dan sebagian wilayah lainnya masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba, sehingga potensi fenomena suhu panas dan kondisi cerah di siang hari masih mendominasi cuaca secara umum di awal Mei 2024," ungkap Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (6/5/2024).
Meski begitu, Indonesia dipastikan Guswanto tidak berisiko mengalami gelombang panas seperti banyak negara tetangga yakni Thailand, Filipina, hingga Bangladesh. Bukan tanpa sebab, hal ini terjadi lantaran fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia merupakan siklus setiap tahun akibat gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah di siang hari.
Mengutip keterangan World Meteorological Organization (WMO), Guswanto menekankan gelombang pamas diartikan sebagai fenomena kondisi udara panas berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut, dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celcius atau lebih. Fenomena gelombang panas ini umumnya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa, Amerika, dan sebagian wilayah Asia.
Secara meteorologis, hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah dekat permukaan akibat anomali dinamika atmosfer, sehingga aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas, misalnya pada sistem tekanan tinggi skala luas dalam periode cukup lama. Kondisi atmosfer tersebut sulit terjadi di wilayah Indonesia yang berada di wilayah ekuator.
NEXT: Daftar wilayah RI yang dilanda suhu panas
Simak Video "Video: Ngerasa Nggak, Cuaca Panas Bikin Cepat Stres dan Emosi?"
(naf/up)