Kata Kemenkes soal Pemberian ASI Terbaik, Disimpan di Freezer Bisa Rusak Kualitas?

Kata Kemenkes soal Pemberian ASI Terbaik, Disimpan di Freezer Bisa Rusak Kualitas?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 31 Mei 2024 18:10 WIB
Kata Kemenkes soal Pemberian ASI Terbaik, Disimpan di Freezer Bisa Rusak Kualitas?
ilustrasi ASI ditaruh di freezer. (Foto: Getty Images/iStockphoto/MonthiraYodtiwong)
Jakarta -

Seiring waktu, pemberian air susu ibu (ASI) bagi bayi tidak lagi hanya dilakukan secara direct breastfeeding (DBF) atau menyusui bayi secara langsung dari payudara sang ibu. Kini, banyak ibu yang sengaja menyimpan atau membekukan ASI mereka untuk kemudian diberikan kepada bayi di lain waktu, kebanyakan karena membagi waktu dengan pekerjaan lain.

ASI memang kaya manfaat dan memiliki gizi lengkap termasuk air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. Namun, kualitas nutrisi ASI bisa berpengaruh saat diberikan dengan cara tertentu.

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI dr Lovely Daisy, MKM menjelaskan ada beberapa bentuk olahan ASI yang mempunyai risiko mengubah kandungan nutrisi karena proses, tempat, dan lama penyimpanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ASI dalam bentuk olahan lain, pertama, ASI dibekukan. ASI yang dibekukan di freezer mempunyai risiko menurunnya kandungan protein, zat gizi dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan," beber Daisy di Jakarta, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Jumat (31/5/2024).

"Kedua, ASI dikeringkan. ASI ini dikeringkan melalui proses pembekuan dan pengeringan. Serangkaian perubahan fisik tersebut, tentunya akan meningkatkan risiko perubahan komponen utama ASI, seperti pecahnya membran gumpalan lemak dan perubahan misel kasein, penurunan komposisi faktor bioaktif protein," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Karenanya, hingga kini, pemberian ASI terbaik adalah melalui metode DBF yakni menyusui bayi secara langsung. Selain tidak menurunkan kualitas gizi ASI, ibu dan anak juga bisa membangun ikatan batin dalam proses tersebut.

Tidak hanya itu, proses pemberian ASI secara langsung bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi, sekaligus melindungi pencernaan mereka, dan meningkatkan kecerdasan anak.

"Kemudian, menurunkan risiko penyakit degeneratif pada bayi. Pada ibu, menyusui dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan payudara. Sehingga menyusui bukan sekadar memberikan ASI pada bayi," jelasnya.

Menyusui merupakan salah satu rekomendasi global pemberian makan bayi dan anak, ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai usia 6 bulan serta pemberian ASI yang dilanjutkan sampai usia 2 tahun.

"Proses menyusui dimulai dari Inisiasi Menyusu Dini, yaitu proses kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi segera setelah bayi lahir selama minimal satu jam. Proses ini memudahkan ibu untuk mulai menyusui dan menyusui eksklusif lebih lama," lanjut Daisy.

Jika bayi tidak mendapatkan ASI, maka berisiko terserang penyakit-penyakit infeksi, misalnya diare, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi lainnya. Bayi dapat mengalami masalah gizi dan berisiko mengalami alergi dan intoleransi laktosa.

Bayi berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes saat dewasa.

Meski begitu, ibu yang terkendala waktu karena kebutuhan bekerja, sehingga tidak bisa menyusui langsung tetap diperbolehkan dan dianjurkan memberikan ASI melalui metode ASI Perah (ASIP). ASI perah adalah ASI yang diperas, kemudian disimpan dan diberikan kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya.

ASI perah menjadi salah satu cara efektif yang dilakukan ibu menyusui dengan kesibukan di luar rumah. Disimpan dalam cooler bag dengan maksimal lama penyimpanan 24 jam.

ASI perah dalam ruangan (ASIP segar) tahan 4 jam dengan suhu 27 derajat sampai 32 derajat Celsius, sedangkan pada suhu kurang dari 25 derajat Celsius 6-8 jam. ASI perah bisa bertahan 2-3 hari ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu kurang dari 4 derajat Celsius.

ASIP yang ditaruh di freezer pada kulkas satu pintu, lama penyimpanan 2 minggu dengan suhu di bawah titik beku, -15 derajat sampai 0 derajat Celsius. ASI perah yang disimpan di freezer pada kulkas dua pintu dapat bertahan 3-6 bulan dengan suhu -20 derajat sampai -18 derajat Celsius.




(naf/naf)

Berita Terkait