Pengalaman Terjerat Judi Online, Susah Berhenti Seperti Kecanduan Narkoba

Pengalaman Terjerat Judi Online, Susah Berhenti Seperti Kecanduan Narkoba

Nayla Azalia Saparija - detikHealth
Selasa, 18 Jun 2024 07:00 WIB
Jakarta -

Dampak kecanduan judi online bisa begitu fatal, membuat pelakunya hancur sehancur-hancurnya. Seorang pembaca detikcom di pinggiran Jakarta menceritakan pengalamannya berjuang melepaskan diri dari jerat judi online setelah kehilangan segala-galanya.

Budi, sebut saja demikian, mengaku pernah kecanduan judi online pada tahun 2019. Pria yang kini berusia 40 tahun tersebut awalnya hanya coba-coba, tergiur seorang rekannya yang menang judi dan mendapatkan banyak uang dengan modal sangat sedikit.

"Kalau sekarang namanya slot ya? Kalau dulu namanya poker," tutur Budi dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulanya, Budi hanya pasang Rp 100-200 ribu untuk main poker. Ia menaksir, dengan total pengeluaran sekitar Rp 10 juta pada saat itu ia bisa mengumpulkan Rp 200-an juta ketika masih sering menang. Tergiur dengan 'easy money' yang didapat, tanpa sadar ia masuk perangkap.

Berawal dari angka ratusan ribu rupiah, lama kelamaan Budi menambah taruhannya hingga jutaan dan akhirnya ratusan juta rupiah, dan makin lama makin bertambah. Sejak itulah, segala cara dilakukan untuk bisa pasang taruhan karena tergiur mimpi, walau kenyataannya tidak seindah di awal. Hasil yang didapatnya tidak pernah sebanding dengan jumlah yang ia pasang sebagai taruhan.

ADVERTISEMENT

Ia baru menyadari dirinya dalam masalah ketika akhirnya rumah dan mobilnya juga turut tergadaikan. Ia mengaku, total kerugian yang ditanggungnya tiba-tiba sudah mencapai Rp 1,2 miliar. Keluarga mulai menaruh curiga. Jika awalnya ia berdalih banyak utang karena bisnis mobilnya sedang kolaps, lambat laun semua terungkap.

"Akhirnya HP saya terdeteksi ada aplikasi poker, akhirnya istri saya mulai curiga. Selesai di situ saya," tutur Budi.

Bukan hanya kehilangan harta benda, Budi akhirnya kehilangan keluarga. Anak dan istrinya memilih pergi karena tidak tahan karena selalu dibohongi, sementara di sisi lain harus turut menanggung utang yang telanjur menumpuk.

Kecanduan Judi Online dari Kacamata Psikologi

Akhirnya HP saya terdeteksi ada aplikasi poker, akhirnya istri saya mulai curiga. Selesai di situ sayaSeorang mantan pecandu judi online

Psikolog klinis Tri Iswardani dalam program detikSore menjelaskan, kecanduan judi online terjadi karena ada pelepasan dopamine ketika memenangkan taruhan. Dopamine merupakan neuritransmitter yang membangkitkan rasa senang, seperti yang dialami saat kecanduan narkoba.

"Biasanya kan gitu, dibikin menang dulu di awal biar kecanduan," papar Tri, menjelaskan dampak psikologis kecanduan judi online, terlepas dari kasus yang dialami Budi.

Persis yang dialami Budi, gelagat yang bisa dikenali saat seseorang kecanduan judi online adalah mulai tertutup dan tidak jujur soal keuangan. Menurut Tri, keluarga memang wajib curiga jika orang terdekat mulai menampakkan gelagat seperti ini.

"Diam-diam dia akan mencoba terus, berbohong kepada keluarga, waktu yang dia habiskan di depan gadget semakin lama. Namanya 'efek toleransi'," jelas Tri.

"Tiba-tiba dia punya hutang, hutangnya makin lama semakin nambah, dari awalnya 300 ribu sampai bisa jutaan rupiah, dia akhirnya lari ke pinjol," lanjutnya.

NEXT: Stres berat

Sekira tahun 2021, Budi merasa berada di titik terendah dalam hidupnya karena sudah tidak memiliki apa-apa. Kehilangan harta benda dan terutama keluarga, adalah pukulan berat yang membuatnya tersadar bahwa hidupnya tidak sedang baik-baik saja.

"Terus ya sempat stres, artinya ya seperti orang gila jalan sendiri ke mana nggak jelas," kata Budi.

Hingga pada akhirnya saat benar-benar tersadar bahwa dirinya membutuhkan pertolongan, Budi datang untuk minta maaf pada keluarganya. Ia juga menyampaikan niatnya untuk masuk pesantren dalam rangka 'rehabilitasi', menjauhkan diri dari internet dan godaan untuk kembali berjudi.

"Ngaji, olahraga, olahraga itu ya habis salat subuh naik sepeda, jalan muter-muter gunung sampai jam 12 balik. Kurang lebih hampir satu bulan," tuturnya.

Sebagaimana disarankan Tri, salah satu upaya untuk menghentikan kecanduan judi online adalah dengan mengalihkan sumber kesenangan. Jika biasanya sumber kesenangannya datang dari berjudi, maka untuk mengatasi kecanduan harus diganti dengan hal lain, misalnya hobi yang menyenangkan, agar teralihkan dari godaan untuk berjudi.

"Internetnya diputus dulu kalau perlu," kata Tri.

Saat ini, Budi mengaku sudah mulai mencoba menata hidupnya dari awal. Mengingat dampaknya yang begitu merusak, ia mengingatkan siapapun untuk tidak usah coba-coba sekalipun nilainya tidak seberapa, karena awalnya pun ia memulai hanya dengan Rp 100 ribu.

"Kalau yang buat sudah yang terjerat mohon dipertimbangkan, dipikirkan masa depan keluarga, masa depan anak-anak, dan solusi real untuk yang terjerat narkoba atau judi online. Lepaskan semua aktivitas yang berbau online, ya kita jauhi HP minimal satu bulan," pesan Budi.

Halaman 2 dari 2
(up/up)

Berita Terkait