Suhu Dingin di Bandung Raya Tembus 16 Derajat Celsius 5 Hari Berturut-turut

Suhu Dingin di Bandung Raya Tembus 16 Derajat Celsius 5 Hari Berturut-turut

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 16 Jul 2024 17:41 WIB
Suhu Dingin di Bandung Raya Tembus 16 Derajat Celsius 5 Hari Berturut-turut
Foto: Getty Images/wichayada suwanachun
Jakarta -

Suhu dingin dilaporkan di sejumlah wilayah termasuk Bandung Raya. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung menyebut hal tersebut dipicu faktor peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Bahkan, Staf Data dan Informasi BMKG Bandung Yuni Yulianti melaporkan dalam kurun nyaris sepekan terakhir, suhu di Bandung dan sekitarnya suhu minimum mencapai 16 derajat celsius.

"Hal ini disebabkan karena saat ini secara musim kita sudah memasuki musim kemarau, di mana berpeluang terjadi perubahan suhu ekstrem pada malam hingga pagi hari," kata Yuni kepada wartawan, dikutip dari Antara, Senin (15/7/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yuni, suhu dingin juga disebabkan adanya tutupan awan yang mulai berkurang di siang hari. Imbas berkurangnya tutupan awan, pada malam sampai dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi lepas secara maksimal.

"Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal," katanya.

ADVERTISEMENT

Musim dingin di wilayah Australia juga disebutnya ikut berpengaruh pada suhu dingin di Tanah Air. Adanya pola tekanan udara relatif tinggi di Australia memicu pergerakan masa udara dingin sampai ke Indonesia. Fenomena ini dikenal dengan monsun Australia,

"Angin monsun Australia ini membawa udara yang dingin dan kering yang berada di wilayah Australia ke wilayah Indonesia," kata dia.

Meski begitu, masyarakat diimbau tidak perlu panik lantaran hal ini normal terjadi, meski masih berada di periode musim kemarau.

"Masyarakat tidak perlu panik, kemudian juga tetap menjaga kesehatan karena peralihan suhu dari pagi hari yang dingin dan hindari aktivitas di luar ruangan pada malam hari," kata Yuni.




(naf/up)

Berita Terkait