Hasil Pemeriksaan Laboratorium Warga Kalsel Teler-Masuk RSJ: Negatif Zat Kecubung

Hasil Pemeriksaan Laboratorium Warga Kalsel Teler-Masuk RSJ: Negatif Zat Kecubung

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 20 Jul 2024 07:41 WIB
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Warga Kalsel Teler-Masuk RSJ: Negatif Zat Kecubung
Ilustrasi kecubung. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ePhotocorp)
Jakarta -

Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan (Dinkes Kalsel) mengungkapkan tidak ada kandungan zat kecubung pada semua korban teler yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum.

"Hasil pemeriksaan laboratorium tidak ada terkonfirmasi penggunaan kecubung pada semua korban," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kalsel Abdul Chaliq saat rapat koordinasi tentang penyalahgunaan tanaman kecubung dan obat lainnya di Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel, Banjarmasin, dikutip dari ANTARA, Sabtu (20/7/2024).

Sebagaimana hasil pemeriksaan dan pengakuan dari para korban, ungkap Chaliq, mengkonsumsi obat putih tanpa merek dan dicampur dengan obat-obatan lainnya. Chaliq menyebut kasus tersebut terjadi secara sporadis atau tidak di satu lokasi namun tersebar pada sejumlah daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan terpisah, Psikiater konsultan adiksi RSJ Sambang Lihum, dr Firdaus Yamani SpKJ(K), mengatakan warga yang teler sampai mengalami halusinasi tersebut mengonsumsi pil putih tanpa merek.

"Sebagian besar dari mereka mengatakan sebenarnya mereka tidak mengonsumsi buah kecubung secara langsung. Ternyata mereka mengonsumsi pil putih tanpa merek," kata dr Firdaus dalam konferensi pers daring Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jumat (19/7).

ADVERTISEMENT

Berdasarkan informasi dari pasien, dr Firdaus mengatakan bahwa pil putih tanpa merek ini merupakan pil zenith jenis baru. Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama pihak kepolisian sedang mengkaji soal 'pil putih' tanpa merek tersebut, tentang apa saja kandungan yang ada di dalamnya.




(kna/kna)
Mabuk Kecubung
17 Konten
Tanaman kecubung tengah banyak dibicarakan. Lantaran menyalahgunakan tanaman ini, puluhan orang di Kalimantan Selatan sampai harus masuk rumah sakit jiwa. Bahkan ada yang meninggal.

Berita Terkait