Jepang Dihantui Varian COVID-19 Super Menular, Kasusnya Mendadak Ngegas

Jepang Dihantui Varian COVID-19 Super Menular, Kasusnya Mendadak Ngegas

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Minggu, 21 Jul 2024 11:03 WIB
People walk across an intersection in Osaka, western Japan, Monday, March 13, 2023. Japan is dropping its mask wearing request beginning Monday for the first time in three years as the country further eases COVID-19 rules in public places and tries to expand business and other activity. (Yu Nakajima/Kyodo News via AP)
Warga Jepang (Foto: AP/Yu Nakajima)
Jakarta -

Jepang belakangan ini tengah ketar-ketir setelah negaranya mengalami peningkatan kasus COVID-19. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Jepang, selama 10 minggu berturut-turut, infeksi COVID-19 terus meningkat.

Jumlah pasien di sekitar 5.000 institusi medis di seluruh Jepang mencapai 55.072 selama seminggu hingga 14 Juli, naik dari 11.086 selama seminggu hingga 5 Mei.

Varian KP.3 COVID-19 yang merupakan turunan dari varian Omicron JN.1 mendominasi sejak musim semi ini. Dibandingkan dengan JN.1, KP.3 lebih menular dan mampu menghindari kekebalan yang diperoleh melalui infeksi dan vaksinasi.

"Jepang kemungkinan memasuki gelombang infeksi COVID-19 ke-11," kata Naoki Hasegawa, ketua Asosiasi Penyakit Menular Jepang dan profesor di Universitas Keio, dikutip dari Japan Today.

"Penting untuk mencegah penularan dan penyebaran," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Masyarakat juga diminta untuk memakai masker di tempat-tempat ramai dan menghindari aktivitas yang tidak penting ketika merasa tidak sehat.




(suc/suc)