RSCM-IDAI Buka Suara soal Viral Banyak Bocil Cuci Darah, Begini Penjelasannya

Terpopuler Sepekan

RSCM-IDAI Buka Suara soal Viral Banyak Bocil Cuci Darah, Begini Penjelasannya

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 27 Jul 2024 08:51 WIB
RSCM-IDAI Buka Suara soal Viral Banyak Bocil Cuci Darah, Begini Penjelasannya
Foto: Atta Kharisma/detikHealth
Jakarta -

Konsultan nefrologi anak dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) meluruskan isu viral banyak anak-anak menjalani cuci darah di RSCM. Dia menegaskan meski memang ada anak yang menjalani hemodialisis di RSCM, kasus gagal ginjal tidak mengalami lonjakan.

"Jadi kita cukup kaget ya karena ada berita-berita terkait ini, padahal di RSCM kita tidak mengalami lonjakan," ujar dr Eka dalam siniar di RSCM Kencana, Kamis (25/7/2024).

dr Eka mengatakan RSCM merupakan rumah sakit rujukan nasional yang memiliki layanan khusus cuci darah untuk anak. Pasiennya bukan hanya berasal dari Jakarta tetapi juga luar pulau Jawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini disebutkan ada sekitar 60 anak yang menjalani terapi pengganti ginjal di RSCM. Sebanyak 30 di antaranya menjalani hemodialisis rutin sementara lainnya datang sebulan sekali. Jumlah tersebut cukup banyak bagi sebuah rumah sakit. Kondisi ini juga tidak dijumpai di tempat lain sehingga tampak jumlahnya cukup banyak.

"Memang itu jumlah yang cukup banyak di rumah sakit ya. Kalau orang melihat ya 'Oh kok banyak sekali ya'," tutur dia.

ADVERTISEMENT

Terkait pemicu anak-anak sampai cuci darah atau hemodialisis, dr Eka menyebut banyak yang dipicu kelainan bawaan. Terbanyak kasus penyakit ginjal pada anak dipicu sindrom nefrotik. Selain itu, kelainan bawaan berupa bentuk ginjal yang tak normal juga menjadi pemicu adanya kasus cuci darah pada anak. Ada juga anak yang mengalami kista ginjal sehingga harus cuci darah.

Next: Respons IDAI

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) juga meluruskan bahwa tidak ada peningkatan kasus anak mengalami gagal ginjal sehingga harus menjalani cuci darah di RSCM.

Dia mengatakan RSCM memiliki unit dialisis khusus anak sehingga isinya adalah anak-anak yang mengalami gangguan ginjal terminal yang membutuhkan hemodiliasis.

"Di RSCM itu ada dialisis khusus anak sementara di rumah sakit lain belum tersedia, oleh karena itu di unit khusus itu isinya anak-anak yang mengalami gangguan ginjal terminal," jelas Piprim dalam keterangannya, Jumat (26/7).

dr Piprim juga memberikan beberapa faktor yang memicu anak harus menjalani cuci darah. Pertama adalah kelainan bawaan ginjal.

Kemidian sindrom nefrotik yang membuat ginjal tidak bisa berfungsi dengan sempurna. Penyebab lain yakni lupus nefritis yang membuat anak menjalani cuci darah.

Halaman 2 dari 2
(kna/kna)

Berita Terkait